Upaya Kemenang Garut Menjadi Wilayah Bebas Korupsi Hingga KUA Kecamatan

Dengan anggaran pembinaan yang langsung didrop dari pusat, seluruh staf dan pegawai kemenag Garut bakal mendapatkan pelatihan layaknya sebuah perusahaan, yang berlomba dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 21 Nov 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2022, 08:00 WIB
Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut, Jawa Barat bertekad menjadikan lembaganya, sebagai Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dalam pelayanan masyarakat, hingga seluruh Kantor Urusan Agama (KUA) di tiap kecamatan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut, Jawa Barat bertekad menjadikan lembaganya, sebagai Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dalam pelayanan masyarakat, hingga seluruh Kantor Urusan Agama (KUA) di tiap kecamatan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut, Jawa Barat bertekad menjadikan lembaganya, sebagai Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dalam pelayanan masyarakat, hingga seluruh Kantor Urusan Agama (KUA) di tiap kecamatan.

“Komitmen kami meningkatkan layanan yang bersih yang murah dan mudah dan cepat, itulah tagline kami,” ujar Kepala Kemenag Garut Cece Hidayat, selepas pencanangan WBK di kantornya.

Menurutnya, perubahan dan terobosan pelayanan bagi masyarakat, mutlak diberikan kantor layanan pemerintah untuk memudahkan kebutuhan warga. “Sehingga masyarakat akan merasa nyaman merasa tenang dan cepat dilakukan oleh masyarakat, jadi itu intinya,” kata dia.

Dengan anggaran pembinaan yang langsung didrop dari pusat, seluruh staf dan pegawai kemenag Garut bakal mendapatkan pelatihan layaknya sebuah perusahaan, yang berlomba dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.

“Bahkan tenaga resepsionisnya juga kita latih, dilatih dibina bagaimana cara melayani masyarakat yang baik, ketika datang bagaimana, sehingga layanan yang diberikan lebih bagus bagi masyarakat,” kata dia.

Ia mencontohkan hadirnya revitalisasi KUA (Kantor Urusan Agama) yang berada di seluruh wilayah kecamatan, diharapkan mampu menjembatani seluruh kebutuhan layanan bagi masyarakat.

“Tentunya bukan hanya bukan urusan pernikahan saja, tapi urusan yang berhubungan dengan kebutuhan beribadah lainnya sesuai dengan layanan-layanan lain dengan masyarakat,” ujarnya.

Kemudian, bakal hadirnya layanan program mobil ‘Haji Darling’ atau pelayanan daftar keliling haji hingga menjaungkau seluruh masyarakat, yang berada di pelosok.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Melayani Ulama dan Umat

Dengan perubahan itu, Cece berharap kehadiran Kemenag mampu menjawab kebutuhan pelayanan bagi warga dengan mudah dan murah.

“Kami ini adalah khodimul ulama atau melayani para ulama dan juga khodimul umat atau melayani umat,” kata dia.

Bahkan sebagai kementrian yang menjembatani layanan seluruh umat, Lembaganya siap melayani kebutuhan penganut agama lain di Garut.

“Saya adalah bukan kepala kemenangan Islam, saya adalah kepala kemenag seluruh agama maka saya pun akan melayani seluruh kepentingan masyarakat di luar agama Islam juga,” kata dia.

Ketua TIM resformasi birokarsi Kementeriam Agama Kartika Damawanti mengapresiasi terobosan yang dilakukan Kemenag Garut. Menurutnya, semangat perubahan dalam pelayanan bagi masyarakat, harus dimulai dari hal-hal kecil terleboh dahulu.

“Ingat semangat perubahan jangan berhenti di satu titik, jangan ada puasa untuk melayani masyarakat, lanjutkan lagi di level berikutnya,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya