Camilan Bantul Vulgar Tolpit Ternyata Punya Nama Lain, Apa Itu? 

Kue berbahan utama tepung beras ini dibuat dengan mencampurkan gula jawa merah yang digoreng.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 30 Nov 2022, 08:11 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2022, 08:00 WIB
Tolpit Bantul
Tolpit, camilan khas Bantul yang sedap dan murah (Liputan6.com / Yanuar H)

Liputan6.com, Yogyakarta - Kue tolpit adalah makanan yang berasal dari Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kue berbahan utama tepung beras ini dibuat dengan mencampurkan gula jawa merah yang digoreng.

Julukan tolpit diberikan karena kue ini memiliki bentuk menyerupai bagian skrotum alat kelamin pria. Namun, ada juga yang mengatakan nama tolpit diambil dari cara pembuatannya, yaitu dijapit (dijepit) dengan sumpit.

Mengutip dari bantulkab.go.id, sebenarnya tolpit bernama asli adrem. Proses pembuatan kue adrem diawali dengan mencampur semua bahan, kemudian membentuknya menjadi bulat. Adonan yang sudah dibulatkan itu kemudian digoreng dengan suhu yang cukup panas.

Setelah terlihat setengah matang, adrem diangkat dengan cara dijepit menggunakan penjepit khusus yang terbuat dari potongan bambu kecil. Selain menggunakan alat penjepit khusus, pembuat kue adrem biasanya juga menggunakan sumpit untuk mengangkatnya.

Adrem banyak diproduksi di wilayah Sanden, Bantul, Yogyakarta. Kue ini memiliki rasa yang cukup manis, legit, dan sedikit gurih.

Rasanya yang manis membuat kue ini cocok disantap berasama teh maupun kopi yang agak pahit. Hal tersebut untuk menyeimbangkan rasa adrem yang cukup manis di lidah.

Kue ini cukup populer pada era 1980-an hingga 1990-an. Namun, seiring berjalannya waktu dan kian bertambahnya keberagaman jenis makanan, kue adrem pun semakin tenggelam kepopulerannya.

Cita rasa kue ini juga mengalami perubahan karena adanya perubahan bahan baku. Misalnya, gula jawa yang ditambah gula pasir, sehingga mengurangi kelegitan rasanya.

Selain itu, kue adrem kini juga memiliki beragam varian rasa, seperti stroberi, melon, dan nangka. Saat ini, kue adrem sebagai kuliner Bantul hanya bisa dijumpai di beberapa pasar tradisional di Kecamatan Sanden, Srandakan, Pandak, dan Kretek.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya