Kaleidoskop 2022, Ini Deretan Acara Seni Budaya yang Bikin Yogyakarta Makin Meriah

Berikut kaleidoskop 2022 acara seni dan festival budaya di Yogyakarta.

oleh Tifani diperbarui 24 Des 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 24 Des 2022, 12:00 WIB
YGF 2019
YGF 2019 mengambil tema New Gamelan yang berarti gamelan harus mampu beradaptasi dengan zaman. (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Tahun 2022 akan segera berakhir dalam hitungan hari. Tahun ini menjadi kebangkitan acara seni dan festival budaya pascapandemi Covid-19.

Berbagai acara seni dan festival budaya digelar berbagai daerah, termasuk di Yogyakarta. Tentunya gelaran acara seni dan festival budaya ini menjadi obat rindu bagi masyarakat kota budaya.

Tidak heran gelaran acara seni dan festival budaya selalu ramai, baik oleh wisatawan lokal maupun luar daerah. Berikut kaleidoskop 2022 acara seni dan festival budaya di Yogyakarta.

1. Yogyakarta Gamelan Festival

Yogyakarta Gamelan Festival atau yang sering disebut YGF merupakan festival berskala Internasional yang mewadahi pertemuan antara pemain dan pencinta musik gamelan seluruh dunia. YGF lahir pertama kali pada 1995 dari keresahan Sapto Raharjo yang melihat gamelan mulai dilupakan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Perhelatan YGF pun digelar dan menandai lahirnya tempat atau wadah bagi eksistensi gamelan untuk dikenal di 36 negara. Gelaran acara seni dan festival budaya Yogyakarta Gamelan Festival tahun juga kembali digelar 2022 ini.

Setelah sempat vakum karena pandemi, YGF ke-27 diselenggarakan di Pendapa Agung Ndalem Mangkubumen Yogyakarta, 19-21 Agustus 2022. #YGF27 kali ini peserta dalam dan luar negeri berpartisipasi.

Selama tiga hari pencinta gamelan bisa menikmati penampilan Dharmasanti Tjakrawarsita, Binasiwi, Untu, Krumpyung, Godhongan Prancis, Sandikala Ensemble, Omah Cangkem, Saraswati, Formatasindo, Gamelan Kaca, dan Sendraria. Tidak hanya konser gamelan, #YGF27 juga menghadirkan kegiatan rutin workshop serta rembuk budaya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Festival Kesenian Yogyakarta

2. Festival Kesenian Yogyakarta

39 ribu lebih warga masyarakat hadir dalam Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2022 bertema Merekah Ruah. Setelah digelar secara daring, pada tahun 2022 ini FKY digelar secara luring.

Pada gelaran acara kali ini FKY bertempat di 69 lokasi dengan pusat kegiatan di Taman Kuliner Condongcatur dan 22-25 September 2022. 1.749 seniman dan pelaku budaya mendapatkan ruang berkreasi dengan dampak ekonomi yang menggeliat setelah dua tahun terjangan pandemi.

Selama dua minggu, penyelenggara mencatat ada 1.749 seniman, pegiat budaya serta industri yang tampil dan terlibat dalam FKY 2022. Mereka mendapatkan ruang kreasi untuk tampil.

Tercatat pula adanya geliat positif dari acara ini, yakni salah satunya dalam Peristiwa Sastra di Wisdom Park yang mampu menyedot setidaknya 1.000 pengunjung setiap hari. Selain itu, dari 60 tenant di Taman Kuliner, tercatat transaksi ekonomi mencapai lebih dari Rp 25 juta per harinya.

3. Wayang Jogja Night Carnival

Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) sebagai puncak acara dalam hari ulang tahun kota Yogyakarta ke-266 digelar meriah pada 2022 ini. Acara tahunan terbesar ini hadir di kawasan Tugu Yogyakarta pada Jumat (7/10).

Wayang Jogja Night Carnival merupakan acara karnaval pawai street art. Pada gelaran kali ini mengusung tema cerita “Lokananta Arjuna Anugraha.”

Kata yang dikombinasikan pada tema memiliki makna seperangkat gamelan sakral yang dimainkan para dewa. Dengan melibatkan penari-penari dari 14 kematren dalam, bahkan Wayang Jogja Night Carnival total mencapai 500 orang peserta.

Tiap kemantren, seperti Jetis, Kraton, dan sebagainya yang menyuguhkan penampilan dengan apik, megah, dan kreativitas yang begitu kreatif. Tak heran jika mayoritas kostum yang dikenakan peserta mengusung pakaian khas dewa-dewi kahyangan.

Dari kostum, maskot, hingga koreografi tarian begitu cantik dilihat. Melansir dari pariwisata.jogjakota, diambilnya tema tersebut sebagai wujud rasa syukur masyarakat Yogyakarta yang sudah berhasil melewati masa pandemi virus corona.

Tak hanya sekadar menyelenggarakan karnaval biasa, tetapi WJNC juga memperkenalkan eksistensi wayang. Terlebih lagi karena tiap kemantren memiliki maskot wayang yang berbeda-beda.

 

Ngayogjazz

4. Ngayogjazz

Gelaran Festival Jazz Ngayogjazz kembali hadir setelah dua tahun diadakan secara daring karena pandemi. Pada tahun 2022 ini, Ngayogjazz hadir dan dapat disaksikan secara langsung.

Tahun ini, Ngayogjazz digelar di Padukuhan Cibuk Kidul, Kalurahan Margoluwih, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta (DIY) pada Sabtu (19/11). Ngayogjazz 2022 mengusung tagline "Kena Jaaz-e, Tetep Bening Banyune".

Tagline ini diambil dari falsafah Jawa "Kena Iwak-e, Tetep Bening Banyune" yang artinya menangkap ikan tapi jangan membuat keruh airnya. Falsafah ini kontekstual di jaman sekarang ini.

Di mana manusia terkadang khilaf hanya mementingkan diri sendiri, merugikan orang lain bahkan lingkungan sekitar. Kekhasan dari Ngayogjazz adalah menghadirkan musik jazz di tengah di desa dengan segala kearifan lokalnya.

Tahun ini, Padukuhan Cibuk Kidul, Kalurahan Margoluwih, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta (DIY) menjadi lokasi penyelenggaraan festival musik Ngayogjazz. Kehadiran di tengah desa, menjadikan Ngayogjazz bukan hanya sekedar konser.

Namun gelaran Ngayogjazz menjadi peristiwa budaya yang penuh nilai. Ngayogjazz 2022 ini akan diramaikan dengan penampilan antara lain dari Barry Likumahuwa Jazz Connection, NonaRia x Dua Empat, Monita Tahalea, Kua Etnika ft Bonita.

Sedangkan musisi dari luar negeri yang akan tampil antara lain, SanDrums x Sri Hanuraga ft Rodrigo Parejo (Spanyol), NJJO & Maarten Hogenhuis (Belanda) dan Gaga Gundul (Pemai - Prancis dan Gayam 16- Indonesia).

5. Pasar Keroncong Kotagede

Setelah sempat vakum pada 2020 dan dilaksanakan secara daring pada 2021, Pasar Keroncong Kotagede (PKK) akan kembali digelar pada 3 Desember 2022 Festival musik tahunan ini akan digelar di dua panggung di seputaran Pasar Kotagede, yakni Pendapa Sopingen dan Pendapa Kajengan.

Pagelaran PKK kali ini memiliki sedikit perbedaan dengan festival tahun-tahun sebelumnya. Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, Pasar Keroncong Kotagede akan diadakan di Pendopo dengan konsep lesehan.

Hal tersebut sekaligus untuk mengantisipasi cuaca buruk dan ketidaknyaman pengunjung. Selain itu, pergelaran ini juga akan memberi roh tersendiri bagi bangunan tersebut.

Bagi para penonton, juga akan disediakan tenda. Para penonton bebas menikmati musik dengan cara apapun karena inti dari musik keroncong ini adalah 'ngelaras', yakni menyelaraskan hati dan pikiran.

Dalam festival ini, sebanyak 14 Orkes Keroncong dari Kotagede maupun daerah lainnya akan tampil. Beberapa di antaranya adalah OK Kharisma, Orkes Keroncong Sarlegi, OK Sakpenake, Los Fugos, OK Horockoncong, D'jancuk, OK YnY, Kawula Muda, Pesona Irama, Lintang Kanistha, OK Gita Bahana, Side of X, serta beberapa bintang tamu, seperti Hannah Marie Standiford dan Podhang Mas.

Mengusung tagline 'Keroncong Berhati Nyaman', Pasar Keroncong Kotagede tahun ini diharapkan mampu menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk tetap berkunjung ke Yogyakarta. Pasar Keroncong Kotagede merupakan pintu bagi pengunjung untuk mengenal kawasan wisata dan kekhasan budaya di Kotagede, seperti tempat peninggalan sejarah Mataram, rumah tradisional, hingga ragam wisata kuliner khas Kotagede, yakni kipo, roti kembang waru, yangko, dan lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya