Liputan6.com, Pinrang - Cerita pilu seorang ibu bernama Asmia (33) ramai jadi perbincangan di jagat maya. Betapa tidak, warga Dusun Buttu Batu, Desa Kariango, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan itu meninggal bersama bayi yang dikandungnya pada Sabtu (7/1/2023).Â
Tempat tinggal Asmia memang jauh berada di wilayah pegunungan dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Alhasil Asmia yang hendak melahirkan pun harus ditandu sejauh 7 kilometer untuk dibawa ke RSUD Lasinrang.Â
Kepala Desa Kariango, Muhammad Jafar menjelaskan bahwa bayi Asmia diduga meninggal di dalam kandungan sementara Asmia sendiri meninggal tak lama setelah ia mendapatkan penanganan oleh pihak rumah sakit.Â
Advertisement
“Ibu Asmia sempat ditangani dokter dan tenaga medis di RSUD Lasinrang Pinrang. Namun, diduga bayinya meninggal di dalam kandungan pada Jumat (6/1/2023) malam. Sementara Ibu Asmia meninggal Sabtu (7/1/2023) pukul 14.00 Wita," kata Jafar kepada wartawan.Â
Usai dinyatakan meninggal dunia, Asmia pun kembali dibawa ke kampung halamannya untuk dikebumikan. Warga desa Kariango pun kembali meanandu jenazah Asmia untuk dibawa ke rumah duka.Â
"Sudah dikebumikan. Kami semua turut berduka cita," ucapnya.Â
Meninggal Setelah Dioperasi
Terpisah, Sub Kordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Pinrang, Irma Nurna Ningsih membenarkan kabar tersebut. Dia menjelaskan bahwa sebelum dirujuk, Asmia sempat mendapatkan penanganan oleh bidan desa setempat.Â
"Taksiran persalinannya pada bulan Febuari. Pada waktu pemeriksaan itu kondisi janinnya sudah tidak terdengar denyut jantung janinnya," katanya.
Karena menduga bahwa bayinya memang telah meninggal di dalam kandungan, bidan tersebut pun merujuk Asmia ke RSUD Lasinrang malam itu juga. Namun sayangnya karena cuaca buruk, rencana untuk langsung membawa Asmia ke rumah sakit pun ditunda keesokan harinya.Â
"Makanya diputuskan untuk merujuk malam itu, tetapi hujan deras dan angin kencang akhirnya besok pagi dirujuk," ujarnya.
Irma pun membenarkan bahwa akses jalan dari Desa Kariango ke Ibu Kota Kabupaten Pinrang memang sama sekali tak bisa dilalui ambulans. Satu-satunya akses hanya bisa dilalui kendaraan bermotor atau berjalan kaki.Â
"Bayi sudah meninggal di dalam perut, sampai di rumah sakit dioperasi ibunya juga meninggal," ujarnya.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Â
Advertisement