Liputan6.com, Wonogiri - Tingginya kasus pelecehan seksual di Wonogiri, Jawa Tengah langsung mendapat perhatian Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah yang baru beberapa hari resmi menjabat pimpian tertinggi kepolisian di wilayah tersebut.
Andi mengaku telah menyiapkan beberapa program dengan mengusung kearifan lokal untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat di Wonogiri.
Salah satu programnya adalah Baladewa atau Bhabin kamtibmas Laksanakan Dialog Edukatif Bersama Warga, yaitu kegiatan menyambangi tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, komunitas, elemen, ronda bareng, dan anggota mengaji.Â
Advertisement
Baca Juga
"Saya baca kasus pelecehan di sini (Wonogiri) lebih banyak anak-anak di bawah umur. Mereka mayoritas anak yang orang tuanya kerja di luar kota atau merantau. Kita akan berlakukan program Baladewa," kata Kapolres kepada Liputan6.com, di Wonogiri, Sabtu (28/1/2023).
Menurutnya, alasan banyak kasus pelecehan anak tersebut lantaran mayoritas korban hanya tinggal dengan kakek atau neneknya. Sementara para orang tua mereka bekerja di luar kota.
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Usung Kearifan Lokal
Kapolres mengajak semua pihak untuk bekerja sama melakukan upaya pencegahan agar kasus-kasus pelecehan yang menimpa anak-anak di bawah umur.
"Ini harus jadi perhatian semua pihak, tidak hanya dari pihak kepolisian. Khususnya keluarga, nanti melalui program ini kita memberikan edukasi dan paling penting adalah sentuhan agamanya," tutur dia.
Kapolres mengatakan akan turun langsung memimpin kegiatan, di lokasi-lokasi yang warganya masuk sebagai pelaku kejahatan seksual terhadap anak.Â
"Saya akan turun langsung di daerah-daerah yang terjadi kejahatan seksual, menyentuh warga dari sisi agama. Dengan kegiatan sholat jumat keliling. Kita sentuh dari situ, ketika disentuh sisi rohaninya akan lebih mudah memberikan edukasi," tutur dia.
Advertisement