Liputan6.com, Banyumas - Terdapat sebuah desa tersembunyi di Jawa Tengah yang tak banyak diketahui orang. Desa tersebut adalah Kampung Sodong yang berada di Desa Kemawi, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Desa ini disebut sebagai desa tersembunyi karena berada di balik sebuah lembah. Karena lokasinya tersebut, akses untuk menuju ke Kampung Sodong pun terbilang sulit.
Meski sebagian jalannya sudah dibangun menggunakan semen, tetapi di bagian pinggirnya masih banyak ditumbuhi lumut. Hal itu membuat jalanan menjadi licin.
Advertisement
Saat mendekati pemukiman penduduk, jalan yang dilalui pun berubah menjadi tanah dan bebatuan. Saat hujan, jalanan tersebut akan sangat licin.
Baca Juga
Sementara itu, terdapat sebuah jembatan yang digunakan untuk melintasi sungai kecil. Jembatan tersebut terbuat dari kayu seadanya. Kayu tersebut mudah lapuk saat terkena air dan udara dingin.
Perihal kontur jalan, akses menuju ke kampung ini memiliki kontur jalan yang menurun. Meski dibutuhkan usaha ekstra untuk bisa sampai ke desa tersebut, tetapi desa ini memiliki pemandangan yang sangat menyejukkan.
Banyak tumbuh subur vegetasi hijau di kanan dan kiri jalan. Pepohonan tersebut otomatis membuat lokasi ini menjadi sangat teduh dan sejuk.
Secara keseluruhan, permukiman di Kampung Sodong Banyumas hanya terdapat 11 rumah saja. Masing-masing rumah tersebut juga memiliki jarak yang saling berjauhan.
Warga Kampung Sodong kebanyakan lansia dan berusia paruh baya. Mereka mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Sementara itu, para remaja Mampung Sodong memilih untuk keluar dari desa dan merantau ke kota-kota besar.
Rumah-rumah di kampung ini terbuat dari dinding semen. Namun, ada juga yang menggunakan papan atau anyaman bambu. Lantainya pun masih berupa tanah.
Meski demikian, beberapa rumah juga telah menggunakan lantai keramik dan dipoles rapi menggunakan cat. Karena tempatnya tersembunyi, sinyal internet juga sangat sulit didapatkan di desa ini, sehingga warga harus memasang sambungan internet berupa Wi-Fi.
Sambungan internet tersebut biasanya digunakan untuk anak-anak saat akan mengakses pelajaran dari sekolah. Untuk sumber pencahayaan, rumah-rumah warga Kampung Sodong mendapatkan bantuan listrik dari desa.
Penulis: Resla Aknaita Chak