Liputan6.com, Sukoharjo - Kondisi jalan penghubung Kota Sukoharjo menuju pasar Bekonang, di Kecamatan Mojolaban, tampak rusak dan berlubang. Pantauan di lokasi jalan berlubang hingga diameter 30 cm. Saat hujan, jalan penuh genangan air. Kondisi itu menyebabkan sering terjadi keselakaan di sepanjang jalan yang menghubungkan Kabupaten Sukoharjo dengan Kota Surakarta, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Karanganyar itu.
Warga yang kesal karena tidak jua ada perbaikan jalan, lantas menanam pohon pisang di jalan berlubang tersebut sebagai bentuk protes.
Melihat kondisi tersebut, dan mencegah semakin banyaknya korban kecelakaan di wilayah itu, Kaur Bin Ops Lalu lintas Satlantas Polres Sukoharjo, Iptu Wuri Iptu Wuri Handayani memberikan pemberitahuan di titik-titik jalan berlubang meggunakan cat putih/pilox.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Iptu Wuri menyebut pihaknya sepanjang tawal tahun 2023 telah menerima laporan adanya kecelakaan di Jalan Sukoharjo-Bekonang, bahkan korban meninggal dunia akibat terjatuh akibat lubang.
"Kita dari Satlantas Polres Sukoharjo memberikan tanda pada lubang-lubang di sepanjang ini, untuk meminimalisir penggendara terjatuh atau kecelakaan di area jalan ini," kata Iptu Wuri kepada awak media ditemui saat memberikan tanda pada Jalan Sukoharjo-Bekonang, Selasa (28/2/2023).
Iptu Wuri menjelaskan, lakalantas di area tersebut telah banyak memakan korban, bahkan meninggal dunia, upaya yang dilakukan oleh pihaknya sebagai salah satu cara meminimalisir kejadian serupa di kemudian hari.
"Dari laporan yang diterima Polres Sukoharjo terdapat 10 lakalantas di wilayah ini. Satu di antaranya meninggal dunia. Upaya kami ini untuk meminimalisir lakalantas di tempat yang sama," ucap dia.
Tiap Tahun Perbaikan
Dalam kesempatan tersebut, Iptu Wuri menyampaikan imbauan kepada pengguna jalan dan juga masyarakat untuk lebih berhati-hati ketika melintas di jalan itu.
Menariknya, nampak dua buah pohon pisang tertanam di titik-titik lubang terparah dengan diberikan kayu disekitarnya sebagai penyangga agar pohon pisang ini tetap bisa berdiri.
"Kita memberikan tanda untuk meminimalisir data dan kejadian laka diakibatkan oleh jalan berlubang. Kepada masyarakat agar selalu berhati-hati ketika melintas di jalan ini, terlebih ketika malam jalur ini minim penerangan dan mengurangi kecepatan jalan berlubang cukup banyak," tutur Iptu Wuri.
Sementara itu, saat bersamaan melintas pengguna jalan dan mengucapkan bahwa jalan itu sudah sering diperbaiki tapi rusak lagi, bahkan menyebabkan lubang yang membahayakan pengguna jalan. "udah biasa jalannya direnovasi dan rusak lagi.
Pohon pisang tersebut ditanam oleh masyarakat sekitar karena seringnya pengguna jalan jatuh akibat lubang tersebut. Protes menanam pohon pisang itu mereka lakukan sekaligus memberikan tanda bahwa tepat di pohon berdiri ada lubang.
"Wes biasa mbak (udah biasa mbak) jalane rusak," ucapnya sambil berlalu.
Untuk diketahui, jalur penghubung Sukoharjo menuju Bekonang, Solo dan Sekitarnya itu baru tahun 2022 lalu direnovasi. Namun, kondisinya sudah rusak parah dan menimbulkan banyak lubang cukup dalam. Tak sedikit para pengguna jalan mengalami kecelakaan di jalur jalan tersebut, tak hanya menjadi jalan penghubung jalan tersebut juga menjadi langganan kendaraan-kendaraan besar melintas.
Advertisement