Upacara Mahanyari Masyarakat Kalsel, Bentuk Syukur dan Meminta Perlindungan di Rumah Baru

Kegiatan upacara mahanyari ini masih dilestarikan oleh masyarakat setempat dan menjadi sebuah kebiasaan adat.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 10 Apr 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2023, 11:00 WIB
Tempat Wisata di Kalimantan Selatan
Ilustrasi Labirin / Sumber: Pixabay

Liputan6.com, Banjarmasin - Upacara mahayari merupakan upacara yang dilaksanakan masyarakat Kalimantan Selatan. Upacara ini dilakukan ketika pemilik rumah akan berpindah ke rumah yang baru.

Secara sederhana, upacara ini merupakan bentuk rasa syukur atas rezeki tempat tinggal baru yang diberikan oleh Tuhan. Selain itu, upacara ini juga dimaksudkan agar pemilik rumah senantiasa selalu dilindungi Tuhan saat berada di lokasi baru.

Mengutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, umumnya, upacara ini diadakan pada malam Senin atau malam Jumat. Kegiatan ini diikuti oleh para tetangga di sekitar lokasi rumah.

Sebelum upacara dimulai, akan diadakan ibadah salat magrib berjamaah. Kemudian, dilanjutkan dengan pembacaan Surat Yasin, salawat nabi, serta pembacaan doa selamat.

Bukan itu saja, sebelum upacara dimulai, sang pemilik rumah atau pemilik hajat sebaiknya menyiapkan sejumlah barang-barang yang dibutuhkan untuk ritual upacara mahanyari. Pemilik rumah harus menyiapkan padaringan, wadah parampatan, banyu hambar, parapan, dan besi atau parang kecil yang disisinya digambari tanda tambah dengan menggunakan kapur sirih, serta lampu minyak.

Selanjutnya, barang tersebut harus segera dibawa masuk dengan beberapa pendahuluaannya, seperti menyalakan lampu dan membakar dupa. Lampu dan dupa tersebut diletakkan di kiri dan kanan rumah dengan cara dipajang atau ditegakkan manisan (pohon tebu). Hal itu merupakan lambang agar penghuni rumah bisa disenangi semua orang.

Kegiatan upacara mahanyari ini masih dilestarikan oleh masyarakat setempat dan menjadi sebuah kebiasaan adat. Upacara ini juga telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda kategori 'Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan' pada 2010 lalu.

(Resla Aknaita Chak)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya