Liputan6.com, Bandung - Portugal saat ini sedang melakukan uji coba kerja empat hari dalam seminggu. Pemerintah memberikan subsidi kepada perusahaan swasta yang berpartisipasi, dan uji coba akan berlangsung selama enam bulan.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip dari CNBC, terdapat sekitar 39 sektor bisnis swasta yang turut berpartisipasi dan mendapatkan bantuan dana dari pemerintah tersebut.
Seperti diketahui, bantuan dana yang diberikan merupakan bagian dari kerja sama dengan organisasi pencetus uji coba tersebut yakni organisasi 4 Day Week Global. Organisasi ini adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh Andrew Barnes dan Charlotte Lockhart.
Organisasi tersebut menjadi platform untuk orang-orang yang mempunyai pemikiran serupa dalam mendukung gagasan bekerja 4 hari seminggu. Sudah ada banyak sekali perusahaan di beberapa negara yang turut mengikuti gagasan tersebut.
Pada tahun lalu di Amerika Serikat (AS), uji coba ini menjadi sangat terkenal dan terbukti beberapa hasilnya. Para pekerja di Amerika Serikat juga turut mengakui jika bekerja 4 hari dalam seminggu justru baik dan tidak begitu melelahkan.
Beberapa perusahaan pun juga melaporkan jika selama menerapkan uji coba tersebut pihaknya mendapatkan pendapatan yang meningkat sekitar beberapa persen.
Sementara, uji coba empat hari kerja dalam seminggu mungkin bermanfaat bagi beberapa perusahaan dan karyawan. Namun, ini bukanlah solusi satu ukuran untuk semua.
Perusahaan harus hati-hati mempertimbangkan potensi keuntungan dan kerugian sebelum menerapkan perubahan tersebut.
Apa Itu 4 Day Week?
Gagasan bekerja 4 hari dalam seminggu mempunyai makna tersendiri yang muncul karena perhatian mengenai waktu kerja para pekerja dalam seminggu.
Gagasan ini dibuat dan diuji coba agar bisa membantu untuk masa depan dunia pekerjaan.
Program ini diluncurkan di Perpetual Guardian pada 2018 mengenai percakapan tentang 4 hari dalam seminggu di seluruh dunia.
Komunitas ini hadir untuk mendorong para pebisnis, karyawan, peneliti, dan pemerintah untuk bisa mencoba dalam menjalaninya.
Tujuannya untuk menciptakan cara kerja baru yang dapat meningkatkan produktivitas bisnis, hasil kesehatan pekerja, keluarga, hingga komunitas yang lebih kuat.
Sudah ada beberapa negara yang melakukan uji coba tersebut dan mempunyai hasil-hasil yang berbeda-beda pula. Mungkinkan ini diterapkan di Indonesia? Kita tunggu saja.
Advertisement