Penjelasan Polda Sumut Terkait 6 Casis Polwan Tak Penuhi Syarat Ujian Kesehatan Jiwa

Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menyatakan transparan dalam penerimaan rekrutmen seluruh anggota Polri tahun anggaran 2023.

oleh Reza Efendi diperbarui 21 Jun 2023, 19:09 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2023, 19:09 WIB
Polda Sumut
Polda Sumut menyatakan transparan dalam penerimaan rekrutmen seluruh anggota Polri

Liputan6.com, Medan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menyatakan transparan dalam penerimaan rekrutmen seluruh anggota Polri tahun anggaran 2023.

Pernyataan itu disampaikan mengenai adanya 6 calon siswa (Casis) Polwan yang dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) dalam ujian Kesehatan Jiwa (Keswa).

Poin penting yang menyebabkan 6 Casis Polwan dinyatakan TMS dikarenakan jawaban sama dan penuh dengan kebohongan, dan tidak sesuai dengan kepribadian.

Tim Dokter Seleksi Keswa, Prof Elmeida Effendy menjelaskan, seluruh jawaban 6 Casis Polwan itu tidak menunjukkan kepribadiannya.

"Jadi ada suatu misunderstanding soal nilai, tapi kami menilai dengan skala validasi dan klinis validasi ada empat tanda. Yaitu tanda tanya, F, L, dan K. Kalau skala tanda tanya lebih dari 10, tidak valid, atau skala L lebih dari 75, F dan K lebih dari 70, tidak bisa diinterpretasi," katanya, Selasa, 20 Juni 2023.

 

Ada Penilaian Lain

Mapolda Sumut
Polda Sumut

Elmeida menerangkan, ada juga penilaian 10 skala berikutnya, dan tidak bisa diinterpretasi. Mencakup, banyak mengeluh sakit badan, depresi, psikopat, histeria, feminim, maskulin dan paranoid. Itu semua harusnya bisa dinilai.

"Kalau yang empat skala validasi itu sudah gagal, ke belakang tidak akan dinilai. Dalam tahapan ini harus dilakukan oleh orang yang berkompeten sesuai dengan kepribadian," terangnya.

Dijelaskan Elmeida, yang ada di dalam materi itu bukan soal dan bukan pertanyaan, tapi pernyataan. Tidak ada benar dan salah.

"Jadi, kalau kita normal dan kepribadian kita berbeda-beda. Contoh adanya pernyataan, misalnya menyatakannya kita penakut dan pemberani. Jadi penakut dan pemberani itu tidak berarti salah, jika dalam batas normal. Tentunya kita akan menjawab sesuai dengan kepribadian kita. Jangan mengadopsi kepribadian orang. Jadilah nilai kebohongan kita tinggi dan nilai itu jadi TMS," jelasnya.

Transparan Layani Keluhan

Polda Sumut
6 Casis Polwan Polda Sumut yang dinyatakan tidak memenuhi syarat pada tes Keswa merasa menjadi korban ketidak profesionalan panitia daerah seleksi penerimaan Bintara Polri Polda Sumut

Pengacara Casis Polwan, Jonen Naibaho, mengucapkan terima kasih atas penjelasan yang diberikan pihak Polda Sumut.

"Terima kasih kami ucapkan, sudah dijelaskan. Dari awal kita menduga Keswa bukan hal yang sulit bagi Casis. Makanya ketika mereka dinyatakan TMS, mereka tidak terima," ucap Jonen.

Jonen juga mengaku pihak Polda Sumut transparan dalam melayani keluhan dari Casis Polwan yang dinyatakan TMS.

"Kami minta di-scan langsung nilai klien kami, dan sudah dipenuhi Karo SDM. Klien kami ini langsung scan hasil ujian mereka itu, dan klien kami mengaku puas," ungkapnya.

Akan tetapi, mereka belum mendapatkan perbandingan nilai 75 yang dinyatakan memenuhi syarat. Padahal lebih rendah dari 80.

"Kebetulan sudah kami mintakan perbandingan jawaban yang 75 ini. Kami sudah minta, tapi tidak diperbolehkan. Karena itu kepribadian orang. Untuk saat ini klien kami merasa puas. Mudah-mudahan ke depan, tidak ada keluhan lagi," terangnya.

Sebanyak 6 Casis Polwan Polda Sumut yang dinyatakan tidak memenuhi syarat pada tes Keswa merasa menjadi korban ketidak profesionalan panitia daerah seleksi penerimaan Bintara Polri Polda Sumut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya