Liputan6.com, Bandung - Pada 14 Agustus setiap tahunnya di Indonesia diperingati sebagai peringatan Hari Pramuka Nasional. Masyarakat khususnya anak-anak sekolah banyak yang menyambut peringatan Hari Pramuka dengan kegiatan-kegiatan beragam.
Baca Juga
Advertisement
Tidak hanya itu, para siswa dan siswi juga biasanya menggunakan pakaian khas Pramuka yaitu baju berwarna coklat dengan ornamen lengkapnya.
Pramuka sendiri hadir dengan tujuan agar generasi muda bisa memaksimalkan potensi baik secara intelektual, spiritual, fisik, hingga sosialnya.
Pada tahun ini, peringatan Hari Pramuka Nasional sudah berada di tahun ke-62. Pramuka telah menjadi organisasi pendidikan nonformal yang memberikan pendidikan kepanduan.
Mengutip situs resmi Kemendikbud, Pramuka sudah hadir bertahun-tahun lamanya. Kala itu, pada masa penjajahan Belanda, gerakan pramuka sudah ada pada 1912 yang dikenal dengan nama Nederlandsche Padvinders Organisatie atau NPO.
Adapun pada 1916, namanya berubah menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereeniging (NIVP). Sejak saat itu, bangsa Indonesia turut membuat gerakan kepanduan yang independen dan pertama kali dipelopori oleh Mangkunegara VII di Surakarta.
Nama gerakan tersebut dikenal dengan sebutan Javaansche Padvinders Organisatie dan menghasilkan gerakan-gerakan lain.
Kemudian, muncul sejumlah organisasi kepanduan mulai dari Persatuan Kepanduan Indonesia (Perkindo), Persaudaraan Organisasi Pandu Puteri Indonesia (Poppindo), Kepanduan Putri Indonesia (PKPI), hingga Ikatan Pandu Indonesia (Ipindo).
Kemudian, pada 9 Maret 1961 Presiden Soekarno mengumpulkan sejumlah tokoh-tokoh gerakan kepramukaan yang ada di Indonesia. Hal tersebut bertujuan untuk menyatukan seluruh gerakan kepanduan yang ada.
Alhasil, pada 14 Agustus 1961 dalam Majelis Pimpinan Nasional atau Mapinas yang diketuai oleh Presiden Soekarno meresmikan gerakan Pramuka. Adapun gerakan ini diresmikan dengan tanda penyerahan panji-panji Pramuka oleh Presiden Soekarno kepada tokoh-tokoh Pramuka.
Sehingga melalui peristiwa tersebut menjadi sebuah peringatan bersejarah yang dikenal sebagai hari lahir Pramuka. Saat ini peringatan Hari Pramuka di Indonesia sudah menginjak usia ke-62 tahun.
Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka meliputi antara lain:
- Pramuka Siaga (7-10 tahun)
- Pramuka Penggalang (11-15 tahun)
- Pramuka Penegak (16-20 tahun)
- Pramuka Pandega (21-25 tahun).
Kelompok anggota yang lain disebut anggota dewasa. Sedangkan yang dimaksud “Kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung. Sedangkan pada tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO). Kedua organisasi cikal bakal kepanduan di Indonesia ini meleburkan diri menjadi satu bernama (Belanda) Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926.
Advertisement
Tujuan Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap Pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki berkecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negeara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan.
Prinsip Dasar Kepramukaan
- Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya
- Peduli terhadap dirinya pribadi
- Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
Metode Kepramukaan
- Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
- belajar sambil melakukan
- kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi
- kegiatan yang menarik dan menantang;kegiatan di alam terbuka
- kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan
- penghargaan berupa tanda kecakapan
- satuan terpisah antara putra dan putri
Sifat
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka Kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
- Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
- Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
- Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja.
Advertisement