Cuaca Panas dan Kering, Ribuan Masyarakat di Kota Serang Terjangkit ISPA

Cuaca panas dan kering, karena dampak El Nino, membuat sekitar 8 ribu masyarakat Kota Serang, Banten, terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 01 Sep 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2023, 11:00 WIB
Tips Mencegah ISPA pada Anak di Tengah Buruknya Kualitas Udara di Perkotaan
(c) Shutterstock

Liputan6.com, Serang - Cuaca panas dan kering, terlebih tidak ada hujan karena dampak El Nino, membuat sekitar 8 ribu masyarakat Kota Serang, Banten, terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Mereka terjangkit ISPA sejak Februari hingga Agustus 2023 ini.

Warga Ibu Kota Banten yang terjangkit ISPA, banyak datang ke Puskesmas terdekat, untuk mendapatkan pengobatan medis.

"Setiap bulan data penderita ISPA di Kota Serang mengalami naik dan turun dengan kisaran di angka ratusan hingga ribuan per bulannya. Namun jumlah terbanyak penderita ISPA tercatat pada bulan Agustus ini, karena kemungkinan pada bulan ini adalah puncak cuaca ekstrem," ujar Ahmad Hasanudin, Kadinkes Kota Serang, Kamis (31/8/2023).

Warga Ibu Kota Banten yang beraktivitas di luar ruangan diminta memakai masker, apalagi saat berkendara, guna meminimalisir masuknya debu dan asap ke saluran pernapasan yang bisa menyebabkan batuk maupun ISPA.

Kondisi udara Kota Serang hari ini, Kamis, 31 Agustus 2023, dinyatakan dalam kondisi sehat dan tidak begitu terpapar polusi.

"Terkait apa yang disampaikan kadis ada yang batuk, ISPA, karena memang udara yang panas, bukan dari polusi udara. Tadi salah satunya hasil rapat hari ini, saran dari dinkes juga menggunakan masker, karena yang berobat ke puskesmas itu ada peningkatan," ujar Yudi Suryadi, Asda 2 Kota Serang, Banten.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kekeringan

Kemarau Panjang Akibat El Nino
Penggembala kambing beristirahat di sawah yang kering akibat kemarau di kawasan Sirnajati, Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat, Senin (21/8/2023). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan, musim kemarau tahun ini akan lebih kering dibandingkan tahun 2020, 2021, dan 2022. (merdeka.com/Arie Basuki)

Meski belum ada hujan deras, lahan pertanian Kota Serang masih dikatakan aman, dari 18 hektar persawahan, hanya ada 8 persen yang mengalami kekeringan. Sehingga di klaim kondisi pangan masih relatif aman.

Guna menghindari gagal panen, pemerintah mengimbau petani tidak menanam selama musim El Nino yang diprediksi berakhir pada Oktober 2023 mendatang. Para camat se'Kota Serang diminta menyampaikan imbauan tersebut ke para petani yang ada di wilayahnya masing-masing.

"Tadi disampaikan dari BMKG kondisi cuaca selama el nino, tadi sudah disampaikan sampai bulan oktober. Tadi yang disampaikan Dinas Pertanian Provinsi Banten juga dinas Kota Serang masih kecil, sekitar 8 persen saja tanah sawah yang mengalami kekeringan, itu masih sebagian kecil. Di kota pertanian hanya 18 hektare, di sini ada di Kecamatan Kasemen, Walantaka, Serang, Taktakan, Cipocok Jaya dan Curug," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya