Liputan6.com, Mamasa - Sungguh malang nasib yang menimpa Alfin Pampang Bonga (9) warga Desa Balla, Kecamatan Balla, Mamasa, Sulbar. Bocah yang masih duduk dibangku sekolah dasar itu meninggal dunia usai terpapar virus rabies.
Pengelola Zoonosis Rabies Dinkes Sulbar, Ramadhan mengatakan, Alfin digigit anjing saat bermain disekitar rumahnya tujuh hari yang lalu. Karena kurangnya pengetahuan mengenai penyakit rabies, bocah itu tidak diberikan penanganan hingga muncul gejala.
Advertisement
Baca Juga
"Pihak keluarga kurang tau, jadi hanya dirawat di rumah. Setelah muncul gejala baru dibawa ke puskesmas lalu langsung dirujuk ke rumah sakit kemarin," kata Ramadhan, Selasa (05/09/23).
Ramadhan menambahkan, saat dirujuk kondisi bocah itu sudah tidak dapat tertolong lagi, virus rabies sudah menyerang sistem syaraf pusatnya. Korban sudah menunjukkan gejala seperti tidak mau makan, tidak bisa terkena cahaya dan tidak bisa menelan air minum.
"Korban sudah tidak bisa diberi vaksin, karena justru akan memperparah kondisinya. Vaksin hanya bisa diberikan setelah mendapatkan pertolongan pertama usai digigit hewan," ujar Ramadhan.
Lanjut Ramadhan, karena kondisi yang sudah tidak dapat tertolong lagi, bocah itu dinyatakan meninggal dunia 4 September 2023 sekitar pukul 21.30 Wita di RSUD Andi Depu Polewali Mandar tidak lama setelah dirujuk. Kejadian ini merupakan kasus penularan penyakit rabies pertama di Sulbar.
"Antisipasi agar kejadian serupa, kami menghimbau kepada masyarakat agar segera membawa keluarganya yang tergigit hewan untuk mendapatkan pertolongan pertama. Misalnya seperti anjing atau monyet karena hewan-hewan ini yang sering menggigit," imbau Ramadhan.
Ramadhan mengungkapkan, Dinkes Sulbar sudah menyalurkan 3000 vaksin rabies keseluruh kabupaten di provinisi ke-33 itu. Rincian perkiraan vaksin yang sudah disalurkan, Mamasa 2000, Mamuju 500, Pasangkayu 300, Mamuju Tengah 200, Majene 50 dan Polman 30.