Seberapa Bahaya Gigitan Berang-berang hingga Buat Hotman Paris Dilarikan ke RS Singapura?

Hotman Paris mengalami penurunan kesehatan setelah digigit berang-berang peliharaannya. Seberapa bahaya jika gigitan tersebut terjadi pada manusia?

oleh Andre Kurniawan Kristi Diperbarui 25 Feb 2025, 11:03 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2025, 11:03 WIB
Berang-Berang Laut,
Berang-Berang Laut (Christel Sagniez/Pixabay).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Berang-berang sering kali dianggap sebagai hewan yang lucu dan menggemaskan, bahkan tak sedikit yang menjadikannya sebagai hewan peliharaan. Namun, di balik wajahnya yang imut, ternyata hewan ini memiliki potensi bahaya yang tidak bisa diremehkan. Salah satu kasus yang baru-baru ini menarik perhatian publik adalah kejadian yang menimpa pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea.

Hotman Paris harus dilarikan ke rumah sakit di Singapura setelah mengalami gangguan kesehatan yang diduga berawal dari gigitan berang-berang peliharaannya. Kasus ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan, seberapa serius dampak dari gigitan hewan tersebut? Apakah ini hanya cedera ringan atau bisa berakibat fatal?

Insiden ini juga membuka perbincangan luas tentang bahaya memelihara hewan liar sebagai hewan peliharaan. Meski terlihat jinak, berang-berang memiliki naluri bertahan hidup yang bisa membuatnya menyerang kapan saja, terutama saat merasa terancam. Berikut selengkapnya kronologi kejadian yang menimpa Hotman Paris, bahaya gigitan berang-berang, hingga risiko penyakit yang bisa ditularkan.

Kronologi Gigitan Berang-Berang yang Menimpa Hotman Paris

Kejadian ini bermula pada tanggal 8 Februari di pagi hari, saat Hotman Paris berenang bersama berang-berang peliharaannya sekitar pukul 4 subuh. Tanpa disangka, salah satu berang-berangnya tiba-tiba menggigit tangannya, menyebabkan luka yang cukup serius. Hotman segera mendapatkan suntikan tetanus untuk menghindari infeksi lebih lanjut.

"Kejadiannya berawal dari tanggal delapan pagi, saya berenang dengan berang-berang jam 4 Subuh, tapi salah satu berang-berang binatang peliharaan saya menggigit tangan saya," ujar Hotman Paris melalui unggahannya, dikutip Selasa (25/2/2025).

Setelah kejadian tersebut, Hotman langsung melanjutkan kegiatannya yang cukup padat, termasuk perjalanan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Balikpapan. Mobilitas tinggi yang ia jalani membuat kondisi tubuhnya semakin melemah. Akibatnya, pada tanggal 20 Februari, ia pingsan saat menghadiri sidang kasus pencemaran nama baik yang melibatkan Razman Arif Nasution.

Kondisinya semakin memburuk hingga akhirnya ia memutuskan untuk berobat ke Singapura sejak 21 Februari. Dalam unggahan media sosialnya, Hotman mengungkapkan bahwa perjalanan panjang dan kelelahan yang ia alami pasca-gigitan berang-berang turut memperparah kesehatannya.

Mengapa Gigitan Berang-Berang Bisa Berbahaya?

Meski berang-berang dikenal sebagai hewan yang tenang dan jarang menyerang, mereka memiliki insting bertahan yang kuat. Gigi mereka terus tumbuh dan diperkuat dengan lapisan enamel tebal, memungkinkan mereka menggigit dan mengoyak dengan kuat. Bahkan, di alam liar, berang-berang menggunakan giginya untuk menebang pohon dan membangun bendungan.

Dalam beberapa kasus, gigitan berang-berang dapat menyebabkan cedera serius. Pada tahun 2013, seorang pria di Belarusia tewas setelah arteri pahanya putus akibat gigitan berang-berang liar saat mencoba memotretnya. Kasus ini menunjukkan bahwa hewan tersebut bisa menjadi sangat agresif jika merasa terancam atau terganggu.

Selain itu, berang-berang memiliki rahang yang kuat dan mampu mengunyah makanan keras seperti kepala ayam dan cangkang kepiting. Oleh karena itu, ketika mereka menggigit manusia, luka yang ditimbulkan bisa dalam dan berisiko tinggi mengalami infeksi.

Risiko Penyakit yang Bisa Ditularkan dari Gigitan Berang-Berang

Salah satu risiko utama dari gigitan berang-berang adalah infeksi bakteri dan virus yang bisa berakibat fatal. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mamalia seperti berang-berang dapat membawa rabies jika belum divaksinasi. Rabies merupakan penyakit yang menyerang sistem saraf pusat dan memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi jika tidak segera ditangani.

Selain rabies, gigitan berang-berang juga bisa menjadi pintu masuk bagi infeksi lain seperti tularemia, leptospirosis, dan berbagai jenis bakteri yang bisa menyebabkan peradangan parah. Luka gigitan yang tidak segera dibersihkan dan ditangani berisiko mengalami infeksi sekunder yang berpotensi menyebabkan komplikasi serius.

Untuk menghindari risiko ini, penting bagi pemilik hewan eksotis seperti berang-berang untuk selalu melakukan vaksinasi dan rutin memeriksakan kesehatan hewan peliharaannya ke dokter hewan.

Apakah Berang-Berang Bisa Dijadikan Hewan Peliharaan?

Memelihara berang-berang bukanlah hal yang mudah. Selain membutuhkan ruang yang luas untuk berenang, biaya perawatannya juga sangat tinggi. Di Jepang, misalnya, biaya air untuk merawat seekor berang-berang bisa mencapai lebih dari 100.000 yen (sekitar Rp11 juta) per bulan.

Selain itu, menurut World Wildlife Fund (WWF), perdagangan berang-berang sebagai hewan peliharaan dapat mengancam populasi mereka di alam liar. Sejak 2019, perdagangan lintas negara untuk spesies ini telah dilarang demi melindungi kelangsungan hidupnya.

Banyak ahli menegaskan bahwa berang-berang lebih baik dibiarkan hidup di habitat alaminya daripada dipelihara di rumah. Jika dipelihara secara tidak tepat, mereka bisa mengalami stres, sulit dijinakkan, dan bahkan menunjukkan perilaku agresif.

Pertanyaan Umum tentang Gigitan Berang-Berang

1. Apakah gigitan berang-berang bisa menyebabkan rabies?

Ya, berang-berang yang belum divaksinasi dapat membawa virus rabies yang bisa menular ke manusia melalui gigitan.

2. Apa yang harus dilakukan jika digigit berang-berang?

Segera bersihkan luka dengan air mengalir dan sabun antiseptik, lalu dapatkan pertolongan medis untuk menghindari infeksi.

3. Apakah berang-berang hewan yang agresif?

Berang-berang biasanya tidak agresif, tetapi mereka bisa menyerang jika merasa terancam atau dalam kondisi stres.

4. Apakah berang-berang cocok dipelihara di rumah?

Tidak disarankan. Berang-berang membutuhkan lingkungan khusus dan perawatan mahal, serta berisiko menjadi agresif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya