Apa Itu Mycoplasma Pneumoniae, Diduga Penyebab dari Lonjakan Kasus Pneumonia di China

Mycoplasma pneumoniae merupakan bakteri yang diduga menjadi penyebab lonjakan kasus Pneumonia di China.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 01 Des 2023, 21:54 WIB
Diterbitkan 01 Des 2023, 21:41 WIB
Cara Pencegahan Penyakit Pneumonia
Ilustrasi Pencegahan dari Penyakit Pneumonia Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Bandung - Saat ini, di China, terjadi fenomena lonjakan kasus Pneumonia misterius yang terjadi di antara masyarakatnya yang membuat sejumlah rumah sakit penuh. Saat ini patogen yang diduga memicu penyakit tersebut salah satunya adalah karena bakteri Mycoplasma pneumoniae.

Sementara itu, penyakit Pneumonia misterius tersebut menjadi perhatian publik karena situasinya mirip dengan peristiwa pandemi COVID-19. Melansir dari laporan epidemiologi saat ini terjadi peningkatan kasus Mycoplasma Pneumoniae di China sebesar 40 persen dan lainnya berupa influenza, SARS COV-2 dan sebagainya.

Pihak Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok pertama kali melaporkan adanya peningkatan penyakit tersebut pada Senin (13/11/2023). Peningkatan kasus tersebut bahkan banyak menyerang anak-anak di China dan pasien mengalami gejala mulai dari demam, batuk, hingga kelelahan.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi menyampaikan jika wabah Pneumonia yang menyerang anak-anak di China diakibatkan oleh bakteri Mycoplasma. Imran menyampaikan bakteri tersebut merupakan bakteri umum yang mengakibatkan infeksi pernafasan sebelum COVID-19.

“Di China, mycoplasma memang menjadi kasus terbanyak pada kasus Pneumonia. Mycoplasma itu bakteri, bukan virus, dan merupakan penyakit penyebab umum infeksi pernapasan sebelum masa COVID-19,” ujarnya mengutip dari Antara.

Imran menjelaskan bahwa mycoplasma merupakan penyebab umum dari influenza dan penyakit paru dengan kejadian 8,6 persen. Selain itu berdasarkan informasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kasus mycoplasma pneumonia di China telah meningkat sejak Mei 2023.

“WHO mendeteksi adanya sinyal pneumonia belum terdiagnosis, utamanya pada anak yang dipublikasikan di jurnal Promed pada 22 November 2023. Sebanyak 3 dari 4 pasien didiagnosis terinfeksi mycoplasma, selain itu pengaruh lainnya seperti SARS-COV dan influenza,” pungkasnya.

Lantas Apa Itu Mycoplasma Pneumoniae?

Infografis Gejala, Antisipasi, Mitigasi Bakteri Mycoplasma Pneumonia
Infografis Gejala, Antisipasi, Mitigasi Bakteri Mycoplasma Pneumonia (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Melansir dari CDC, Mycoplasma pneumoniae merupakan bakteri yang pada umumnya menyebabkan infeksi ringan pada sistem pernapasan. Bakteri ini terkadang menyebabkan adanya infeksi paru-paru yang lebih serius sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit.

Bakteri ini menyebabkan penyakit dengan cara merusak lapisan sistem pernapasan mulai dari tenggorokan, paru-paru atau batang tenggorokan. Orang dapat memiliki bakteri ini di hidung atau tenggorokannya pasa suatu waktu tanpa merasa sakit.

Mycoplasma Pneumoniae biasanya menyebabkan beberapa infeksi ringan namun juga bisa menyebabkan komplikasi parah. Sehingga penderitanya perlu untuk menjalani perawatan di rumah sakit untuk menghindari infeksi yang jauh lebih parah tersebut.

Terdapat beberapa infeksi Mycoplasma pneumoniae yang menyebabkan hingga memperburuk komplikasi seperti pneumonia serius, serangan asma atau gejala asma baru, ensefalitis (pembengkakan otak), anemia hemolitik, hingga disfungsi ginjal.

Bagaimana Penyebaran Mycoplasma Pneumoniae?

Pneumonia
Ilustrasi Penyakit Pneumonia Credit: pexels.com/pixabay

Bakteri mycoplasma bisa menyebar melalui kontak langsung dengan droplet yang berasal dari hidung atau tenggorokan orang yang terinfeksi ketika batuk atau bersin. Selain itu penularannya diperkirakan memerlukan kontak dekat yang berkepanjangan dengan orang yang terinfeksi.

Biasanya wabah mycoplasma pneumoniae sering terjadi di tempat-tempat yang ramai seperti sekolah, asrama, rumah sakit, dan tempat ramai lainnya. Penyebarannya terjadi secara perlahan dan orang yang terinfeksi biasanya menularkan kurang dari 20 hari.

Orang yang berisiko lebih tinggi terkena infeksi mycoplasma pneumoniae biasanya orang yang sembuh dari penyakit pernapasan. Selain itu orang yang mempunyai sistem kekebalan tubuh yang melemah juga mempunyai risiko tinggi terkena infeksinya.

Sementara itu dalam menjaga diri agar terhindar dari infeksi mycoplasma pneumoniae bisa dilakukan dengan beberapa cara. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mencegah infeksi mycoplasma pneumoniae:

  • Menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk atau bersin.
  • Jika tidak mempunyai tisu batuk atau bersin ke lengan atas atau siku dan hindari bagian tangan.
  • Sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air setidaknya selama 20 detik.
  • Jika tidak ada sabun dan air maka cuci tangan menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
  • Terus menjaga tubuh agar sistem kekebalan tubuh kuat dalam melawan infeksi tersebut.

Gejala Mycoplasma Pneumoniae

Banner Infografis Mycoplasma Pneumonia Merebak di China dan Eropa, Simak Gejala, Antisipasi, Mitigasi
Banner Infografis Mycoplasma Pneumonia Merebak di China dan Eropa, Simak Gejala, Antisipasi, Mitigasi (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Seseorang yang terinfeksi mycoplasma pneumoniae biasanya menunjukan beberapa gejala yang bersifat ringan. Namun tergantung juga pada jenis infeksinya dan yang paling umum adalah tracheobronchitis (dada dingin) dan berikut adalah beberapa gejala umumnya:

  • Sakit tenggorokan
  • Batuk yang memburuk dan bisa berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan
  • Mudah merasa lelah
  • Demam
  • Sakit kepala

Adapun anak-anak dibawah usia lima (5) tahun dapat menunjukan infeksi Mycoplasma Pneumoniae yang berbeda. Biasanya mungkin mengalami gejala seperti flu berikut ini:

  • Bersin
  • Hidung tersumbat atau berair
  • Sakit tenggorokan
  • Mata berair
  • Muntah
  • Mengi
  • Diare
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya