Ada 350 Lulusan SMK di Sulut Dilatih Sesuai Standar Kerja Jepang

Dia mengatakan, Pemprov Sulut telah diundang oleh perusahaan penyalur tenaga kerja Jepang terkait dengan prospek pengiriman tenaga kerja SMK asal Sulut.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 05 Jan 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2024, 15:00 WIB
Pelepasan 60 alumni SMK PPN Kalasey yang akan mengikuti pendidikan di Jakarta untuk persiapan bekerja di Jepang. Kegiatan ini dibuka oleh Wagub Sulut di ruang Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Kamis (1/6/2023).
Pelepasan 60 alumni SMK PPN Kalasey yang akan mengikuti pendidikan di Jakarta untuk persiapan bekerja di Jepang. Kegiatan ini dibuka oleh Wagub Sulut di ruang Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Kamis (1/6/2023).

Liputan6.com, Manado - Sebanyak 350 lulusan SMK di Sulut sementara mengikuti pelatihan untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja Jepang. Mereka akan ditempatkan di sejumlah bidang kerja di Negeri Sakura.  

"Saat ini mereka sementara dilatih, kita mengharapkan mereka juga nanti akan direkrut sebagai tenaga kerja yang akan dikirimkan ke Jepang," ujar Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Sulut, Denny Mangala, Rabu (3/1/2024).

Pelatihan itu mencakup berbagai keterampilan sesuai dengan bidang kerja seperti pertanian, industri, dan lainnya.  

Dia mengatakan, Pemprov Sulut telah diundang oleh perusahaan penyalur tenaga kerja Jepang terkait dengan prospek pengiriman tenaga kerja SMK asal Sulut.

Saat berkunjung ke Jepang beberapa waktu lalu, delegasi Pemprov Sulut melihat secara langsung aspek kesehatan, lingkungan kerja, tempat penginapan, makanan, kemudian jaminan kesehatan.

"Di sana semua dipaparkan di sana, semua dilihat. Sehingga kita bisa mengukur standar kerja yang diinginkan oleh perusahaan di Jepang," ujarnya.

Dia mengatakan, terkait dengan gaji, cukup tinggi karena berada di antara Rp22-25 juta. Artinya kalau kerja di Jepang untuk 5 tahun, kemudian pulang, sudah memiliki modal untuk kemudian bisa mengembangkan ekonomi keluarganya di Sulut.

Diketahui, Pemprov Sulut memiliki target mengirimkan tenaga kerja sebanyak 1.000 orang setiap tahunnya. Untuk itu diharapkan peluang itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para siswa lulusan SMK agar bisa terjaring ditempatkan ke Jepang sebagai tenaga kerja.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya