Liputan6.com, Yogyakarta - Serial Netflix Like Flower in Sand menyita banyak perhatian pencinta drama Korea (drakor). Serial drama itu bertema olahraga tradisional yang cukup jarang diangkat di layar kaca.
Olahraga dalam serial itu adalah ssireum atau gulat tradisional. Gulat ini juga disebut sebagai hiburan populer di kalangan masyarakat Korea Selatan. Serial itu pun mengambil cerita seorang pegulat ssireum yang punya bakat sejak usia dini, namun kemampuannya dinilai tak berkembang saat menginjak usia dewasa.
Advertisement
Plot cerita Like Flower in Sand ini kemudian ditarik ke isu match fixing, isu yang juga marak terjadi di cabang olahraga sepak bola atau lainnya. Imbas dari pengaturan laga ini, seorang pelatih ssireum harus mati dengan cara dibunuh.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari laman resmi Unesco, ssireum merupakan olahraga gulat tradisional. Olahraga ini dinikmati juga sebagai hiburan masyarakat Korea Selatan. Ssireum adalah jenis gulat yang mempertandingkan dua pemain mengenakan sabuk kain panjang di pinggang dan satu di paha.
Kedua pemain saling mencengkeram sabuk atau disebut juga satpa lawannya dan menggunakan berbagai teknik untuk menjatuhkan mereka ke tanah. Menariknya lagi, biasanya pemenang pertandingan final untuk orang dewasa diberi hadiah seekor lembu. Hadiah itu melambangkan kelimpahan pertanian dan gelar 'Jangsa'.
Selesai pertandingan, Jangsa berparade keliling lingkungan dengan menunggangi lembu untuk merayakannya.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Nilai Sosial Ssireum
Gulat ssireum dilakukan di atas pasir, tidak terbatas di sebuah gelanggang atau ruangan terbuka. Pertandingannya terbuka untuk anggota komunitas dari segala usia, mulai dari anak-anak hingga manula.
Ssireum dimainkan di berbagai kesempatan, termasuk hari libur tradisional, hari pasar, dan festival. Berbagai daerah telah mengembangkan varian ssireum berdasarkan latar belakang spesifiknya, namun semuanya memiliki fungsi sosial yang sama dari ssireum, yakni meningkatkan solidaritas dan kolaborasi komunitas.
Ssireum termasuk olahraga yang mudah dilatih dan memiliki sedikit risiko cedera. Tak hanya itu, ssireum juga menawarkan sarana untuk meningkatkan kesehatan mental dan fisik.
Masyarakat Korea umumnya mengenal tradisi ssireum dalam keluarga dan komunitas lokal mereka: anak-anak belajar keterampilan gulat dari anggota keluarga. Kemudian komunitas lokal mengadakan turnamen gulat terbuka tahunan, dan pengajaran tentang elemen tersebut juga diberikan di sekolah.
\Sejak zaman kuno, orang Korea telah menggelar ssireum untuk tujuan pelatihan fisik selama istirahat kerja dan, khususnya, selama kontes besar pada hari libur rakyat.
Pada sebuah perayaan atau yang melibatkan banyak masyarakat, ssireum sering digelar. Masyarakat berkumpul di sekeliling ring, sementara pegulat berkompetisi menggunakan beragam teknik.
(Taufiq Syarifudin)
Advertisement