Liputan6.com, Lembata - Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi pagi ini, Rabu (28/2/2024).
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel mengatakan, Gunung Ili Lewotolok teramati empat kali erupsi dengan semburan abu vulkanik antara 200-500 meter, berwarna putih dan kelabu. Guguran dengan jarak luncur 400-600 meter mengarah ke tenggara dan selatan.
"Erupsi disertai lontaran lava pijar dan gemuruh lemah sedang. Termati aliran lava masih mengalir ke sektor selatan dan tenggara gunung Lewotolok. Saat ini ujung aliran lava mencapai 600 meter ke sektor selatan dan 2 km ke sektor tenggara," katanya, Rabu (28/2/2024).
Advertisement
Saat ini, Gunung Ili Lewotolok naik status dari waspada ke siaga (level III), sehingga masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan diimbau agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas gunung Ili Lewotolok.
Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak/ kawah Gunung ili Lewotolok.
"Masyarakat Desa Jontana agar diungsikan ke daerah yang lebih aman," imbaunya.
Waspada Bahaya Lahar Dingin
Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Advertisement