Gerakan Tanam Cabai Jawa, Upaya Mengembalikan Kejayaan Rempah Nusantara

Mengembalikan kejayaan rempah Nusantara menjadi sebuah gerakan untuk menjadikan Indonesia kembali menjadi saya tarik dunia.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 03 Mar 2024, 17:22 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2024, 17:22 WIB
Dar
Penyerahan bibit cabai Jawa menandai dimulainya gerakan tanam cabai di 10 kecamatan Kabupaten Magelang. Gerakan ini didukung pelatihan pembuatan eco enzyme untuk mengelola sampah. Foto : liputan6.com/edhie prayitno ige 

Liputan6.com, Magelang - Gerakan perempuan Indonesia Maju (Merdeka) berupaya mengajak masyarakat mengembalikan kejayaan rempah Nusantara. Diawali dengan inisiasi penanaman cabai Jawa (Piper retrofractum Vahl).

Masih berkerabat dengan lada dan kemukus, termasuk dalam suku sirih-sirihan atau Piperaceae. Nama lainnya adalah cabya, cabai jamu, cabe jawa atau cabai saja. Penyebutan terakhir ini akan rancu dengan cabai yang sekarang lebih populer, Capsicum annuum. Nama daerah lain adalah cabbhi solak dan cabia (Sulawesi).

Gerakan ini diawali dengan penyerahan 1000 bibit cabai Jawa di dusun Jarakan, desa Giri Rejo, Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (3/3/2024).

Kepala Dusun Jarakan,  Soewandi menyebut bibit itu akan dibagikan ke warganya untuk di tanam di lahan lahan rumah yang belum dimaksimalkan pemanfaatannya.

"Ini akan dibagi kepada warga yang masih memiliki lahan kosong, sesempit apapun itu minimal 20 pohon untuk lahan 100 meter sampai 200 meter yang disediakan warga," kata pak kadus Soewandi.

Untuk penanaman 1000 pohon cabe Jawa ini membutuhkan lahan nganggur seluas 1 hektar lahan. Di dusun Jarakan masih tersedia lahan nganggur sekitar 2 hektar, sehingga masih ada kekurangan 1000 bibit lagi.

Sri Sumirat, ketua Gerakan Perempuan Merdeka mengaku baru bisa mendapatkan 1000 bibit dan akan terus mengusahakan. Ia berharap dusun Jarakan akan menjadi salah satu pusat kebangkitan rempah Nusantara.

"Ini adalah jenis rempah yang nyaris punah. Padahal ini bernilai ekonomi tinggi dan bisa menjadi komoditas eksport," kata Sri Sumirat.

Untuk pemupukan, Gerakan Perempuan Merdeka juga menggelar pembuatan eco enzyme. Diharapkan nanti warga tak kesulitan memupuk tanaman cabai Jawa itu.

Jika produksi eco enzyme berlebih, bisa dimanfaatkan untuk pembuatan sabun, juga pembersih lantai. Dan pada tahap ini untuk mencapai pelatihan berikutnya akan disebut dengan klasik Enzym.

Pelatihan ECO Enzym ini sekaligus sebagai penanda sosialisasi Sudaryono, ketua DPD Partai Gerindra untuk dicalonkan sebagai gubernur Jawa Tengah.

"Kami sudah mulai bergerak dan sosialisasi mas Dar Gubernur Jawa Tengah sejak awal Januari lalu. Langkah awal sudah sukses mengantar Prabowo Gibran dalam Pilpres," kata Sri Sumirat.

Gerakan Perempuan Merdeka menyasar warga di desa-desa di kecamatan lain di kabupaten Magelang.

"Dengan cara ini, kami memberdayakan potensi perempuan, juga potensi lahan sempit menjadi ATM yang setiap saat bisa dipetik hasilnya," katanya.

Menunggu kesiapan bibit cabai Jawa hingga bertunas dan siap tanam, mereka akan berkeliling ke wilayah Kajoran, Kaliangkrik, Bandongan. Untuk tahap kedua ini. Pada pertengahan bulan puasa,  bibit-bibit itu akan dikirim juga ke wilayah Tegalrejo, Candimulyo, Pakis dan Ngablak.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya