Menanamkan Budaya Baca di Tengah Hiruk Pikuk Teknologi Digital

Globalisasi dan revolusi teknologi informasi merupakan dua kekuatan besar yang mempengaruhi dunia perpustakaan.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 25 Apr 2024, 16:43 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2024, 16:43 WIB
Budaya Baca
Penulis Putu Arya Nugraha dalam sesi bincang-bincang bersama Duta Baca Indonesia Gol A Gong. (Liputan6.com/ Dok Ist)

Liputan6.com, Bali - Globalisasi dan revolusi teknologi informasi merupakan dua kekuatan besar yang mempengaruhi dunia perpustakaan. Tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Pun, literasi yang diharapkan bisa menjawab tantangan globalisasi.

"Ketika berbicara digital tentu yang mesti dikuatkan adalah pemahaman tentang bagaimana menggunakan teknologi digital dengan tepat. Baik dari segi skill, safety, etika, dan budayanya," ucap Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Gede Suyasa pada mengukuhkan Bunda Literasi, Duta Baca, dan Duta Pelajar tingkat kecamatan, Kamis (26/4/2024).

Gede mengakui kehadiran bunda literasi, para duta baca dan duta baca pelajar hingga di tingkat kecamatan adalah semata-mata untuk meminimalisir efek buruk dari penggunaan teknologi informasi. Pengaruh teman sebaya diyakini lebih besar daripada pengaruh keluarga.

"Kita ikut bertanggungjawab terhadap masa depan mereka," kata Gede.

Sementara itu, pegiat literasi Kadek Sonia Piscayanti menambahkan literasi bukan hanya skill tetapi juga upaya berkontribusi kepada masyarakat. Utamanya dalam aspek pengetahuan.

"Singaraja harus bisa menjadi kota yang orang-orangnya berpikir kritis jika tidak bisa menjadi daerah wisata seperti kota-kota lain di Bali," ucap Kadek Sonia.

 

Penulis yang Baik Adalah Pembaca yang Baik

 

Aktivitas menulis adalah salah satu cara menuangkan bermacam ide-ide dan kreativitas. Tapi, kita tidak bisa menjadi penulis yang baik jika tidak berlatarbelakang pembaca yang baik.

"Menulis itu mengabadikan ide, karena ada proses pengamatan dengan seksama. Bukan sekadar melihat," ungkap penulis Putu Arya Nugraha dalam sesi bincang-bincang bersama Duta Baca Indonesia Gol A Gong.

Ada banyak alasan yang bisa dijadikan motivasi kenapa seseorang mau menulis. Duta Baca Kabupaten Buleleng Putu Sukedana mengungkapkan uang merupakan salah satu motivasi menjadi seorang penulis.

"Kurangi screen time, lalu fokuslah pada apa yang menjadi motivasi ketika memutuskan menjadi penulis," pungkas Putu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya