Liputan6.com, Garut - Musibah gempa magnitudo 6,5 yang melanda Garut, Jawa Barat, Sabtu (27/4/2024) malam, menimbulkan kerusakan yang cukup parah di beberapa daerah. Beruntung dalam laporan sementara tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.
“Untuk sementara korban jiwa nihil, sementara luka-luka berjumlah empat orang,” ujar Ketua FK Tagana Kabupaten Garut, Sana Santana, dalam laporan tertulis data sementara musibah gempa magnitudo 6,5 Garut, Ahad (28/4/2024).
Menurutnya, sesaat setelah hadirnya musibah gempa magnitudo 6,5, seluruh relawam Tagana di tiap wilayah, langsung melakukan pertolongan, pendataan kerusakan termasuk korban jiwa.
Advertisement
“Data yang masuk mengenai kerusakan termasuk korban luka baru dari Kecamatan Pameungpeuk, Cisompet dan Singajaya,” ujar dia.
Berdasarkan data sementara relawan Forum Koordinasi Taruna Siaga Bencana (FK Tagana) Garut, tercatat sebanyak empat orang warga menjadi korban sedang dan ringan, serta puluhan rumah dengan berbagai kategori kerusakan menjadi terdampak bencana gempa.
“Korban luka sebanyak empat orang, kerusakan bangunan rusak sedang 3 unit dan rusak ringan 22 unit,” ujar dia merinci.
Rinciannya, dua orang mengalami luka sedang di Kecamatan Pameungpeuk, kemudian satu orang luka masing-masing di kecamatan Cisompet dan Singajaya.
“Sementara mengenai kerusakan bangunan tersebar di Kecamatan di Kecamatan Pameungpeuk, Cisompet dan Singajaya,” kata dia.
Untuk mengetahui jumlah pasti dampak yang ditimbulkan dari musibah gempa magnitudo, lembaganya telah mengintruksikan seluruh relawan Tagana melakukan pantauan, termasuk himbauan kepada seluruh warga agar lebih waspada terhadap gempa susulan.
“Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Pemerintah Kecamatan, Babinmas dan Babinsa tiap daerah,” kata dia.
Sebelumnya gempa magnitudo 6,5 mengguncang Garut Sabtu malam. Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lokasi gempa Garut ini berada pada koordinat 8.42 LS,107.26 BT, dengan episenter gempa berada di 151 km Barat Daya Kabupaten Garut. “Kedalaman gempa 10 km,” tulis BMKG.