Liputan6.com, Pekanbaru - Lebaran Idul Adha atau Hari Raya Kurban kian dekat sehingga personel Polresta Pekanbaru kian rajin masuk ke pasar tradisional. Bukannya berbelanja kebutuhan harian melainkan mengecek ketersediaan pangan beserta harganya.
Tidak hanya itu, polisi juga mengecek sejumlah peternakan sapi di ibu kota Provinsi Riau untuk memastikan hewan kurban yang dijual pedagang memang layak atau tidak. Operasi cek stok pangan dan peternakan ini dipimpin Kasat Reskrim Polresta Kompol Bery Juana Putra.
Advertisement
Baca Juga
Bery menjelaskan, salah satu lokasi peternakan sapi yang dicek adalah milik Putri Adika di jalan Sialang Bungkuk, Kelurahan Bencang Lesung, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.
"Terhadap hewan tersebut telah dilakukan vaksin dan telah dilakukan pengecekan serta pengawasan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kota Pekanbaru," kata Bery.
Bery menyebutkan, saat ini di seluruh lokasi peternakan di Pekanbaru tersedia 3.263 ekor sapi untuk Hari Raya Kurban. Jenis sapi-sapi tersebut yakni, sapi Bali, sapi PO (peranakan ongol), sapi simental, sapi limosin, sapi brahman.
"Sapi berasal dari Lampung, Pasir Pangaraian, Bangkinang, Pasar Minggu Tapung, Kandis," ucap Bery, Senin petang, 20 Mei 2024.
Sedangkan bahan pokok, Bery mengatakan tidak ada masalah terhadap ketersediaannya. Hal itu diketahui setelah polisi mengecek ketersediaan dan distribusi beras, gula, dan bawang putih.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cek Distributor
Pengecekan dilakukan di tingkat distribusi atau distributor hingga konsumen jelang Lebaran Idul Adha 1445.
"Beberapa lokasi toko bahan pokok yang kami cek yaitu gudang beras UD Maju Jaya, toko BJ Eva serta toko UD Hidup Jaya," jelas Bery.
Bery menjelaskan, stok beras di Pekanbaru yakni 1.196.394 kilogram, gula 7.611 Kg, bawang putih 45.000 Kg. Stok bahan pangan pokok dapat menutupi ketersediaan di Kota Pekanbaru.
"Jumlah itu cukup hingga Lebaran Idul Adha nanti," ujar Bery.
Advertisement