Tantangan-Tantangan BULOG Menjaga Stabilitas Pangan

Stabilitas pangan menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan bersama-sama, sehingga masyarakat Indonesia dapat mencapai suatu negara dengan kondisi ekonomi sesuai tujuan bersama.

oleh Novia Harlina diperbarui 10 Jun 2024, 12:07 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2024, 22:02 WIB
Perum Bulog. (Liputan6.com/ ist)
Perum Bulog. (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Jakarta - Tantangan di era modern digital, dihadapi oleh semua industri, tidak terkecuali oleh industri pangan. Perum BULOG yang memiliki perubahan fungsi dari pengatur kebijakan dan operator distribusi pangan pemerintah pada masa sebelum reformasi, saat ini menjalankan tugasnya hanya sebagai operator pelaksana kebijakan distribusi pangan yang diregulasi oleh pemerintah.

Pergeseran fungsi ini, tentunya mengalami tantangan tersendiri di era yang menuntut banyak percepatan dalam prosesnya.

"Apakah stabilisasi pangan diperlukan bagi negara sebesar Indonesia? Tantangan yang dihadapi semakin besar dan nyata, yaitu tantangan krisis iklim, ketidakpastian geopolitik global, juga tantangan rantai pasok yang tidak hanya terjadi di Indonesia, bahkan di dunia. Tantangan ini yang harus dijawab bersama," kaa Direktur Utama Perum BULOG, Bayu Krisnamurthi.

Menurutnya stabilitas pangan menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan bersama-sama, sehingga masyarakat Indonesia dapat mencapai suatu negara dengan kondisi ekonomi sesuai tujuan bersama, termasuk di antaranya terhindar dari ekonomi middle income trap melalui solusi yang ditawarkan, termasuk penguatan peran Perum BULOG, diversifikasi sumber pangan, dan pemanfaatan teknologi.

Tantangan kondisi stabilitas pangan di Indonesia yang masih belum ideal termasuk harga pangan yang masih fluktuatif, serta ketergantungan pada impor bahan pangan, menyisakan banyak pekerjaan rumah dalam hal stabilitas pangan.

Belum lagi dihadapkan dengan produksi beras yang semakin turun karena lahan sawah yang semakin sedikit dan tingginya harga faktor-faktor produksi, seperti pupuk.

"Memang di Indonesia, stabilisasi kebutuhan pokok, termasuk beras sebagai pangan, sangat penting. Karena setiap orang pasti membutuhkan makan. Terutama ketersediaannya dengan harga yang terjangkau bagi konsumen dan juga menguntungkan petani," ujar Jusuf Kalla, mantan wakil presiden RI yang juga pernah menjabat menjadi Kepala BULOG.

Relevansi peran Perum BULOG ini, mendapat perhatian khusus pada perjalanan 57 tahun Perum BULOG. Apalagi salah satu peran Perum BULOG yang paling dikenal oleh masyarakat adalah mendukung berbagai upaya strategis pemerintah Indonesia untuk mengamankan penyediaan pangan dan stabilisasi harga pangan sebagai operator pelaksana.

"Perum BULOG selama ini dikenal bertanggung jawab atas pengelolaan cadangan beras nasional yang berfungsi sebagai buffer stock dalam menghadapi situasi darurat seperti bencana alam atau kelangkaan beras," ujar pakar pangan Indonesia, Tito Pranolo yang juga pernah menjadi bagian dari kepemimpinan Perum BULOG di masa lalu.

Cadangan ini memungkinkan pemerintah untuk merespon dengan cepat dalam penyediaan beras bagi masyarakat yang terdampak, sehingga tidak terjadi kelangkaan yang dapat memicu lonjakan harga. Selama 57 tahun Perum BULOG telah menjadi pemasok rantai pangan, terutama beras yang terpercaya.

 

Menjawab Tantangan

Untuk menjawab tantangan perubahan fungsi dan stabilisasi pangan yang relevan dengan zaman, Perum BULOG terus berinvestasi dalam pengembangan sumber dayanya, termasuk infrastruktur, teknologi dan sumber daya manusia, sehingga tetap menjadi pemimpin rantai pasok pangan terpercaya.

Hal ini juga tercermin dengan transformasi yang tengah dijalankan oleh Perum BULOG, termasuk perubahan logo dan slogan baru Perum BULOG yaitu 'Mengantarkan Kebaikan'.

"Terus beradaptasi dengan kemauan pasar dan ingin berkontribusi lebih pada masyarakat, Perum BULOG melakukan transformasi yang terwakilkan dalam 4 visi Perum BULOG yaitu Kepercayaan, Kepemimpinan, Pelayanan Terbaik dan Kesejahteraan Masyarakat," kata Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan, Sonya Mamoriska Harahap.

Transformasi Perum BULOG juga dilakukan pada sektor komersial dengan menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa, termasuk peningkatan kualitas produk dan penambahan jalur distribusi. Dengan transformasi yang terus dilakukan, Perum BULOG telah membuktikan diri sebagai lembaga yang mampu menghadapi tantangan zaman dan tetap relevan dalam menjalankan tugasnya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.

"Pergantian logo Perum BULOG, mencerminkan bahwa Perum BULOG sedang melakukan transformasi, tidak hanya sekedar menjadi perusahaan distribusi panga," ia menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya