Tanggapan BKSDA soal Monyet Serbu Permukiman Diduga Dampak Proyek Jalan Tol Sukabumi

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat monitoring permukiman warga yang diserbu kawanan monyet di Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.

oleh Fira Syahrin diperbarui 11 Jun 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2024, 14:00 WIB
Gerombolan monyet ekor panjang saat memasuki pemukiman warga di Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi (Liputan6.com/Istimewa).
Gerombolan monyet ekor panjang saat memasuki pemukiman warga di Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi (Liputan6.com/Istimewa).

Liputan6.com, Sukabumi - Fenomena gerombolan monyet yang menyerang permukiman warga di Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi, jadi sorotan baru-baru ini. Menanggapi kejadian tersebut, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat telah melakukan monitoring.

Kepala Resort Konservasi Wilayah VI Sukabumi BKSDA Jabar, Isep Mukti mengatakan, menanggapi fenomena monyet masuk pemukiman warga itu pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat kewilayahan terkait penanganan lebih lanjut. 

"Ya. Kami sudah berkoordinasi dengan Camat Nagrak, dan bertemu BPBD serta ada dari Cabang Dinas Kehutanan wilayah III, termasuk bertemu dengan Kepala Desa lalu cek ke lokasi kejadian, sambil menetapkan pergerakan monyet ke mana saja seputaran lokasi tersebut," kata Isep Mukti dalam keterangannya, Senin (10/6/2204).

Selain melakukan monitoring, pihaknya juga mengedukasi masyarakat agar tidak memberi makanan kepada monyet. Pasalnya, kata dia, laporan yang ia terima, beberapa warga ada yang memberi makan sehingga jadi salah satu sebab kawanan monyet itu turun ke permukiman. 

"Edukasi ke masyarakat agar monyet tidak diganggu dan jangan kasih makanan karena ada informasi ada salah seorang masyarakat di TKP suka kasih makanan, pisang dan lain-lain," jelasnya. 

Disinggung soal dugaan imbas dari pembangunan jalan Tol Bocimi, pihaknya menyangkal soal dugaan tersebut. Dia menilai, monyet ekor panjang itu merupakan peliharaan warga setempat yang dilepasliarkan.

"Sepertinya tidak. Paling malah patut diduga monyet tersebut monyet lepasan, orang yang melepaskan hanya kapannya tidak tahu," terang dia.

"Selanjutnya nanti aparat kewilayahan kami minta untuk berkoordinasi juga dengan salah satu perusahaan pakan ternak di situ untuk berkolaborasi penanganan konflik tersebut," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, aktivitas kawanan monyet yang memasuki permukiman warga itu terekam dalam beberapa video di sosial media, pada Rabu (5/6/2024) lalu. Bahkan salah satunya memperlihatkan primata ekor panjang itu mencoba memasuki rumah warga lewat ventilasi jendela. 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya