Sukabumi merupakan salah satu kota yang terdapat di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Luas area 48.25 km2 telah membuat Sukabumi menjadi kota dengan luas wilayah terkecil di Jawa Barat.
Menurut sejarah, Sukabumi bermula saat masa kolonial VOC yang membuka lahan perkebunan kopi di daerah Priangan. Menurut arsip catatan Hindia Belanda, nama Sukabumi diberikan oleh ahli bedah dan administratif kebun kopi dan teh Belanda, De Wilde. Beberapa pendapat mengatakan nama Sukabumi berasal dari kata Suka dan Bumen, yang berarti kawasan yang disukai untuk menetap karena cuaca daerahnya yang begitu sejuk. Pendapat lain juga mengatakan Sukabumi berarti Bumi yang disenangi. Kota yang saat ini dipimpin oleh Muhammad Muraz ini memiliki beberapa makanan khas, seperti mocha, bubur ayam sukabumi, bolu pisang, dan soto mie.
Wisata Budaya di Kasepuhan Ciptagelar
Kasepuhan Ciptagelar merupakan desa adat yang memilih hidup berdasarkan tata laku Sunda. Kasepuhan yang secara administrasi masuk dalam kawasan Kampung Sukamulya, Desa Simaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, ini ditinggali sekitar 29 ribu warga yang hidup dari hasil panen sendiri.
Setiap tahun, Kasepuhan Ciptagelar selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik wisatawan Nusantara maupun mancanegara. Desa adat yang berjarak sekitar 28 km dari Pelabuhan Ratu, Sukabumi, ini memang memiliki banyak daya tarik, salah satunya yaitu upacara adat. Setidaknya ada 30 kali upacara adat yang dilakukan masyarakat Kasepuhan Ciptagelar, mulai dari upacara untuk kelahiran hingga upacara memperingati kematian. Upacara panen padi atau Seren Taun pun menjadi upacara yang banyak menarik perhatian wisatawan. (Dearni Grasia)
Perokok Bandel di Sukabumi Diancam Denda Rp 1 Juta
"Denda tersebut dikenakan kepada siapapun yang merokok di KTR sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 3 Tahun 2014 tentang KTR yang salah satu sanksinya adalah denda sebesar Rp 1 juta," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Promosi Kesehatan (SDKPK) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Irma Agristina, dilansir Antara, Sabtu, 20 Agustus 2016.
Advertisement
Advertisement
Berita Terbaru
5 Faktor Penyebab Kegagalan Timnas Indonesia di Fase Grup Piala AFF 2024, Penyerang Kurang Tajam
Taruna Akademi Angkatan Laut Raih 3 Medali Emas di Ajang NASPO & I2ASPO 2024
Industri Game Indonesia Masuk Era Keemasan, Ini Buktinya
Masih Relevankah Penyelenggaraan Kompetisi Bikini di Ajang Kontes Kecantikan untuk Pemberdayaan Perempuan?
Benarkah Tidak Boleh Sholat saat Adzan Masih Berkumandang? Begini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah
Rafael Struick Dapat Banyak Kritik Selama Dukung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, STY Beri Pembelaan
VIDEO: Iklim dan Minimnya Pekebun Muda Menekan Pasokan Pohon Natal
Timnas Indonesia Gagal Lolos Fase Grup Piala AFF 2024, Erick Thohir Akan Evaluasi Kinerja Shin Tae-yong
Pelajaran Berharga dari Kekalahan Timnas Indonesia Lawan Filipina, Disiplin dan Mentalitas Jadi Kunci
Harga Kripto 22 Desember 2024: Bitcoin Cs Kembali Terkoreksi
Koridor 1 Transjakarta Rute Blok M-Kota Terancam Dihapus, Ini Penyebabnya
Media Vietnam Sebut Kartu Merah Muhammad Ferrari Jadi Faktor Kunci Perubahan Permainan Timnas Indonesia