RSJ Cisarua Bakal Buka Poliklinik Adiksi untuk Pasien Ketagihan Judi Online

Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, bakal membuka layanan perawatan pasien gangguan jiwa akibat adiksi bermain judi online.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 19 Jul 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2024, 10:00 WIB
Ilustrasi judi online
Ilustrasi judi online.

Liputan6.com, Bandung - Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, bakal membuka poliklinik khusus layanan adiksi perilaku, di antaranya adiksi bermain judi online.

"Ke depan kita akan buka poliklinik untuk layanan adiksi perilaku". Rencana tersebut disampaikan Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin dalam keterangannya di Bandung (16/7/2024).

Diketahui, Bey telah melakukan inspeksi mendadak ke RSJ Cisarua. Saat ini, katanya, RSJ Cisarua sedang menyiapkan dokter spesialis adiksi. Nantinya, salah satu layanan yang akan dibuka adalah perawatan pasien gangguan jiwa akibat judi online.

"Jadi setelah teman kita disekolahkan ke UI lalu kembali setelah jadi dokter spesialis adiksi, nanti kita akan buka kliniknya," kata Bey.

Sejauh ini, kata Bey, tidak ada pasien yang dirawat gara-gara judi online di RSJ Cisarua.

"Di RSJ sejauh ini tidak ada," kata Bey. "Saat ini korban judi online itu dirawatnya di RSCM dan UI," imbuhnya.

Meski demikian, Bey menyampaikan, RSJ Cisarua tengah mengalami peningkatan pasien. Kendati tak menyebut angka peningkatannya, Bey berharap ke depan angkanya terus menurun seiring membaiknya kesehatan jiwa masyarakat.

"Walaupun kita punya rumah sakit jiwa, tapi saya lebih senang kalau tidak banyak pasiennya. Ini dari data jumlahnya sedang meningkat," katanya.

Penuturan Bey, banyak pasien gangguan jiwadi RSJ Cisarua masih berumur muda. "Saya berharap masyarakat lebih mendekatkan hubungan atau interaksi dengan keluarga karena itu adalah salah satu cara mengurangi tingkat stres," tuturnya.

Bey pun ingin memastikan pelayanan berjalan maksimal, dari mulai fasilitas perawatan hingga kinerja tenaga kesehatan.

"Tadi saya datang langsung tanpa memberitahu. Mereka saya lihat sangat bersemangat bekerja," ucapnya.

Bey mengatakan, para pasien RSJ adalah saudara yang harus mendapatkan perhatian pemerintah.

"Saya berterima kasih kepada direksi dan jajaran RSJ atas dedikasinya merawat pasien dengan sabar karena bagaimana pun mereka adalah saudara-saudara kita yang harus terus diperhatikan," ujar Bey.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya