Gerilya Pertamina Jalankan Reforestasi dan Konservasi Untuk Menjaga Kelestarian Alam

Pelaksanaan SDGs harus mengedepankan prinsip ‘No One Left Behind’, menjamin bahwa dampak positif yang diberikan bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan umur bumi lebih panjang.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 12 Agu 2024, 22:00 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2024, 22:00 WIB
Pertamina Foundation melakukan reforestasi dengan penanaman 1.292.000 pohon daratan di Hutan Pertamina UGM, 1.261.000 mangrove di Hutan Pertamina Mahakam, dan 882.000 mangrove di Hutan Pertamina Badak LNG. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Pertamina Foundation melakukan reforestasi dengan penanaman 1.292.000 pohon daratan di Hutan Pertamina UGM, 1.261.000 mangrove di Hutan Pertamina Mahakam, dan 882.000 mangrove di Hutan Pertamina Badak LNG. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Jakarta - Pertamina Foundation melakukan reforestasi dengan penanaman 1.292.000 pohon daratan di Hutan Pertamina UGM, sebanyak 1.261.000 mangrove di Hutan Pertamina Mahakam, dan 882.000 mangrove di Hutan Pertamina Badak LNG.

Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari mengatakan, program penanaman jutaan bibit tanaman merupakan upaya reforestasi Pertamina dalam menerapkan Environmental, Social, and Governance (ESG), termasuk mendorong capaian poin Sustainable Development Goals (SDGs).

“Pelaksanaan SDGs harus mengedepankan prinsip ‘No One Left Behind’, menjamin bahwa dampak positif yang diberikan bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan umur bumi lebih panjang,” ujarnya, Ahad (11/8/2024).

Dalam prateknya, kegiatan pemberdayaan di hutan Pertamina UGM dilakukan, melalui penanaman polikultur dan pengolahan hasil tanamnya, pemasangan PLTS untuk irigasi, dan penguatan manajemen produksi serta pemasaran bagi kelompok usaha kelompok perempuan.

Kemudian di kawasan Hutan Pertamina Mahakam dan Badak LNG, masyarakat diberikan peningkatan melalui pelatihan smart silvofishery, dan pelibatan kelompok perempuan dalam penanaman.

“Upaya perlindungan keanekaragaman hayati juga dilakukan di ketiga kawasan tersebut melalui patroli, pencatatan, hingga kajian dan edukasi kepada masyarakat sekitar mengenai pengelolaan flora fauna endemik,” papar dia.

Tidak hanya Hutan Pertamina, Pertamina Foundation juga melaksanakan program konservasi Pertamina dengan mengelola whale shark Center yang mencakup beberapa program, yakni ; konservasi hiu paus, pelatihan diving, dan Desa Energi Berdikari (DEB).

“Upaya konservasi dilakukan melalui tagging dan monitoring untuk memantau pergerakan hiu paus, memahami pola migrasinya, serta mengidentifikasi habitat kritis yang perlu dilindungi,” ujar dia.

Sementara lewat Desa Energi Berdikari (DEB) Akudiomi di Nabire, Papua Tengah, Pertamina Foundation melakukan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kampung Akudiomi berkapasitas 4 kWp untuk mengoperasikan cold storage dan freezer.

“Dengan kehadiran DEB, kualitas ikan hasil tangkapan kelompok nelayan bagan bisa terjaga lebih lama dan mereka memperoleh pendapatan tambahan lewat produksi es batu,” ujar dia.

Kemudian, pemberdayaan masyarakat juga dilakukan dengan mencetak dive tour guide lokal lewat pelatihan bersertifikat SSI Open Water Diver untuk 16 putra-putri asal kampung Akudiomi, Yaur, dan Sima.

“Kami juga berikan pelatihan intensif mengenai tagging hiu paus kepada 5 pekerja Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC),” ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Raih berbagai Penghargaan

Pertamina Foundation melakukan reforestasi dengan penanaman 1.292.000 pohon daratan di Hutan Pertamina UGM, 1.261.000 mangrove di Hutan Pertamina Mahakam, dan 882.000 mangrove di Hutan Pertamina Badak LNG. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Pertamina Foundation melakukan reforestasi dengan penanaman 1.292.000 pohon daratan di Hutan Pertamina UGM, 1.261.000 mangrove di Hutan Pertamina Mahakam, dan 882.000 mangrove di Hutan Pertamina Badak LNG. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Atas komitemennya, Pertamina Foundation raih penghargaan dari ajang ESG Initiative Awards (EIA) dan Prominent Awards 2024, bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nasional 2024.

Rinciannya, dalam ajang ESG Initiative Awards, Pertamina Foundation (PF) meraih tiga penghargaan, antara lain Best Biodiversity and Nature Conservation, Best CEO of ESG Initiatives and Commitment in Community Welfare Enhancement untuk Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari, dan Best Director for ESG Initiatives untuk Direktur Operasi Pertamina Foundation Yulius S. Bulo.

Sementara dalam ajang Prominent Awards MetroTV, Pertamina Foundation meraih predikat Excellent CSR Program in Blue Carbon Initiatives.

Bulo menyatakan pola pendekatan Climate, Community, and Biodiversity (CCB) bakal terus ditingkatkan, agar menghasilkan dampak positif secara menyeluruh terhadap kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati serta kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.

“Selain CCB, selanjutnya kami akan menekankan aspek Research melalui simposium, jurnal, maupun konferensi agar prinsip mengenai ESG maupun SDGs bisa dipahami dan diimplementasikan secara turun temurun,” ujar dia.

Seperti diketahui, pola pendekaran Climate act merujuk pada upaya mengurangi emisi gas rumah kaca atau meningkatkan penyerapan karbon. Kemudian, Community empowerment merupakan upaya memberikan manfaat ekonomi, sosial, atau budaya kepada masyarakat lokal.

Sementara biodiversity protection mengacu pada upaya melindungi atau meningkatkan keanekaragaman hayati ekosistem dan spesies.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya