Mahasiswa Vokasi Undip Ciptakan Minyak Goreng Sehat dari Dedak Padi

Penelitian mahasiswa Sekolah Vokasi Undip menunjukkan bahwa minyak goreng dari dedak padi lebih sehat dan bisa menjadi sebuah pilihan.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 11 Okt 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2024, 10:00 WIB
Sekolah Vokasi Undip
Mahasiswa Sekolah Vokasi Undip yang berhasil mengubah dedak padi menjadi minyak goreng. Foto: liputan6.com/edhie prayitno ige 

Liputan6.com, Semarang - Tim Mahasiswa Sekolah Vokasi Undip dari Program Studi (Prodi) Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) SV Undip berhasil meraih peringkat kedua dan Juara Favorit Business Plan dalam perlombaan berjudul Agricultural Day Competition 2024.

Agricultural Day Competition 2024 adalah lomba yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Vokasi (Himavo) IPB University dengan mengusung tema "Fields of Growth: Encouraging Agricultural Innovation and Sustainabilty" dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional. Perlombaan ini terdiri dari lima mata lomba, yaitu Lomba Infografis, Lomba LKTI, Lomba Debat, Lomba Business Plan, dan Lomba Creative Video.

Shervaya Latiffa, dengan timnya yakni Nadia Khaliza Putri dan Diana Mufiidah mengembangkan inovasi pada Lomba Business Plan dengan judul Flariso (Flavored Rice Bran Oil). Flariso merupakan minyak goreng inovatif berbasis dedak padi yang kaya akan kalsium, zat besi, antioksidan, serta vitamin E dan K. Shervaya mengatakan, minyak goreng ini menawarkan nutrisi yang lebih baik dengan tambahan essential oil dari bawang putih, jahe, dan lada hitam sebagai pemberi rasa dan aroma alami.

Dedak padi merupakan limbah hasil penggilingan padi yang sering dibuang atau hanya untuk pakan ternak. "Padahal, dedak padi mengandung komponen bernilai tinggi, salah satunya adalah minyak dedak padi, yang memiliki potensi besar untuk diolah menjadi produk bernilai tambah," kata Shervaya sebagai ketua tim.

Anggota tim, Nadia Khaliza Putri menambahkan bahwa konsepnya adalah dengan menempatkan ekstraktor air subkritis untuk mendekatkan proses ekstraksi minyak dedak padi dengan penggilingan padi. "Ini untuk menghindari kandungan asam lemak bebas yang cepat meningkat dalam dedak padi setelah proses penggilingan padi karena adanya enzim lipase," kata Nadia.

Anggota tim, Diana menjelaskan bahwa enzim lipase yang berada dalam dedak padi setelah penggilingan berpotensi mengkatalisis enzimatis melalui hidrolisa minyak menjadi asam lemak bebas. Proses hidrolisa ini tidak diinginkan karena mempengaruhi kualitas minyak dan perolehannya jadi lebih sedikit.

Sementara itu, Ketua Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri Sekolah Vokasi Undip, Mohamad Endy Yulianto menyampaikan rasa syukur dan bangga atas capaian mahasiswa TRKI SV Undip. ''Mahasiswa kami telah menunjukkan prestasi terbaik dan berdampak bagi masyarakat luas,'' kata Endy.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya