Seribu Bayang Purnama, Kisah Romansa Cinta di Atas Keresahan Para Petani

Film yang berlatar belakang dunia pertanian ini merupakan daya tarik baru untuk pecinta film tanah air. Karya ini terinspirasi dari keresahan petani tentang mahalnya biaya produksi.

oleh Viatari Pencawan diperbarui 19 Okt 2024, 21:00 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2024, 21:00 WIB
Seribu Bayang Purnama, terinspirasi dari keresahan petani tentang mahalnya biaya produksi.
Seribu Bayang Purnama dijadwalkan tayang di bioskop pada akhir tahun 2024

Liputan6.com, Jakarta - Film yang berlatar belakang dunia pertanian ini merupakan daya tarik baru untuk pecinta film tanah air. Karya ini terinspirasi dari keresahan petani tentang mahalnya biaya produksi. “Industri pertanian merupakan salah satu industri terpenting bagi Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris tetapi pada kenyataanya banyak sekali kendala yang dihadapi oleh para petani saat mereka melakukan produksi mulai dari tingginya biaya bibit, pupuk belum lagi kesulitan untuk mendistribusikan hasil pangan serta juga tidak stabilnya harga jual produk pangan mereka," kata Sutradara Seribu Bayang Purnama Yahdi Jamhur di Jakarta, Selasa (15/10/2024).

Film yang dibintangi oleh Marthino Lio, Nugie, Givina, Aksara Dena, dan Whani Dharmawan ini siap memberikan warna baru dalam perfilman Indonesia. Yahdi menjelaskan bahwa film ini akan merepresentasikan tentang kehidupan petani, dengan sinematografi indah serta cerita yang mendalam dan relevan. Memulai proses produksi pada akhir September lalu, film Seribu Bayang Purnama memilih lokasi pengambilan gambar di daerah pedasaan.

Seribu Bayang Purnama dijadwalkan tayang di bioskop pada akhir tahun 2024. Film ini juga diharapkan dapat menginspirasi penonton untuk lebih menghargai dunia pertanian sebagai penopang ketersediaan pangan kita sehari-hari dan pengingat pentingnya menjaga keselarasan antara alam dengan manusia. “Melalui film ini kami coba membawa penonton untuk bisa melihat dari dekat kehidupan petani Indonesia dengan segala problematika yang dihadapi, tetapi pada akhirnya mereka harus tetap berusaha agar tetap bisa menghasilkan sesuatu untuk menjalankan hidup," jelas Yahdi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya