Polisi Kawal Debat Calon Bupati, Setiap Pasangan Calon Lancar Sampaikan Visi Membangun Rohul

Polres Rokan Hulu mengerahkan ratusan personel untuk mengamankan debat calon bupati dan wakil bupati sehingga berjalan aman serta kondusif.

oleh M Syukur diperbarui 21 Nov 2024, 20:15 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2024, 19:45 WIB
Debat calon bupati dan wakil bupati Rokan Hulu yang dikawal ratusan polisi.
Debat calon bupati dan wakil bupati Rokan Hulu yang dikawal ratusan polisi. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Debat calon bupati dan wakil bupati di Rokan Hulu (Rohul) berjalan tertib tanpa gesekan antara 5 pasangan calon kepala daerah. Ratusan polisi yang dikerahkan menempati posisi masing-masing sebagaimana arahan Kapolres AKBP Budi Setiyono SIK sewaktu debat berlangsung.

Debat calon bupati dan wakilnya mengusung tema "Rokan Hulu Jaya, Masyarakat Hebat". Lima pasangan calon dari awal debat menyampaikan visi dan misi dengan lancar untuk daerah lebih baik ke depannya.

"Semuanya berjalan aman dan damai dari awal hingga akhir, dari kedatangan massa dan kepulangan," kata Budi, Kamis siang, 21 November 2024.

Budi menjelaskan, 224 polisi dibantu 30 prajurit TNI dan 30 anggota Satpol PP dikerahkan mengawal debat Pilkada Rohul. Pengamanan menerapkan pola 3 ring berlapis sehingga massa pendukung tidak bersinggungan.

Lima pasangan calon dimaksud adalah Kelmi Amri SH-Asparaini SAg, Murnis SP-Syamsurizal ST MT, Anton ST MT- Syafaruddin Poti SH MM, H Indra Gunawan-Abdul Haris SSos dan Erizal ST-T Rusli.

Debat terbagi dalam enam segmen. Yaitu paparan visi, misi dan program, lalu pendalaman visi dan misi oleh calon bupati, selanjutnya pendalaman visi dan misi oleh calon wakil bupati, kemudian debat antar pasangan calon bupati, berikutnya debat antar pasangan calon wakil bupati dan penyampaian pernyataan penutup.

Selama debat, pasangan calon memaparkan ide dan gagasan untuk mewujudkan kemajuan Kabupaten Rohul pada masa mendatang. Debat dipandu oleh moderator Pipit Rahayu SPd.

Selama pengamanan berlangsung, personel menjalankan arahan Kapolres terutama prinsip overestimate dan antisipasi potensi kerawanan. Hal ini mengingat debat publik mempertemukan Paslon secara langsung.

Polisi membatasi massa pendukung 20 orang per paslon dan setiap tamu wajib memiliki name tag atau ID Card yang dikeluarkan oleh KPU.

"Pintu masuk dikawal menggunakan metal detektor, penggeledahan tamu wanita oleh Polwan, tidak boleh membawa makanan dan minuman ke area debat," kata Budi.

Ketika debat selesai, polisi mengarahkan paslon dan tamu undangan ke pintu keluar berbeda sesuai waktu yang ditentukan. Tujuannya menghindari kerumunan di luar areal debat.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya