Wamen Bima Arya Sebut 34 Peristiwa Gangguan Keamanan Warnai Pilkada Serentak 2024

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia melaporkan, Pilkada serentak tahun 2024 telah mengalami 34 peristiwa gangguan keamanan yang terjadi di 7 provinsi.

oleh Reza Efendi diperbarui 11 Des 2024, 18:55 WIB
Diterbitkan 11 Des 2024, 18:55 WIB
Bima Arya
Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Bima Arya Sugiarto

Liputan6.com, Medan - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia melaporkan, Pilkada serentak tahun 2024 telah mengalami 34 peristiwa gangguan keamanan yang terjadi di 7 provinsi.

Data tersebut disampaikan Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Bima Arya Sugiarto, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pembangunan Daerah 2024 yang diadakan di Santika Dyandra Hotel, Kota Medan, Rabu (11/12/2024).

"Dari total gangguan yang tercatat, Provinsi Papua Tengah menjadi yang paling banyak mengalami masalah dengan 19 peristiwa yang tersebar di lima kabupaten," kata Wamen Bima Arya.

Kemudian, lanjutnya, diikuti Provinsi Papua Pegunungan dengan 8 peristiwa di 5 kabupaten. Provinsi Papua mencatat 2 peristiwa di 2 kabupaten, Provinsi Papua Barat Daya dan Papua Selatan masing-masing mencatat 2 dan 1 peristiwa.

"Sedangkan gangguan juga terjadi di Provinsi Maluku Utara dan Sumatera Selatan," Bima Arya menerangkan.

 

Berjalan Aman dan Lancar

[Bintang] Jangan Cuma Mikirin Hari Libur, Ini Alasan Mengapa Kamu Harus Ikut Pilkada 27 Juni
(Ilustrasi: Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Meski terjadi sejumlah gangguan, Bima Arya menyatakan secara umum pelaksanaan Pilkada serentak 2024 berjalan dengan aman dan lancar.

Bima Arya menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI/Polri, KPU, dan Bawaslu, dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama proses pemilihan.

"Catatan kami, meskipun ada gangguan keamanan di beberapa daerah, khususnya di Papua dan Sumatera Selatan, angka gangguan tersebut tergolong sangat minim dan dapat dikelola dengan baik," ungkapnya.

Bima Arya juga menyampaikan keprihatinan terhadap sejumlah penyelenggara Pemilu yang meninggal dunia selama Pilkada serentak 2024.

"Sebanyak 28 orang pencatat Pemilu berstatus adhoc dilaporkan meninggal dunia, banyak di antaranya karena kelelahan dan penyakit bawaan," bebernya.

Jadi Perhatian Penting

Ilustrasi - otak suara Pilkada. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi - Kotak suara Pilkada. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Meskipun angka tersebut lebih kecil dibandingkan Pemilu sebelumnya, yaitu pada tahun 2019, hal ini menjadi perhatian penting untuk memperbaiki sistem ke depan, agar keselamatan penyelenggara terjamin.

Dengan adanya kerja sama yang solid dari semua pihak terkait, Bima Arya berharap Pilkada serentak tahun 2024 dapat menjadi contoh baik dan memastikan pemilihan berlangsung dengan aman dan damai.

"Kami percaya diri dan yakin, berkat kolaborasi kita, Pilkada serentak ini dapat berjalan dengan baik," Bima Arya menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya