Liputan6.com, Bandung - Masyarakat Indonesia belakangan ini dihebohkan dengan sebuah game yang membuat penggunanya bisa mencari sebuah harta karun secara langsung di dunia nyata. Harta karun yang harus ditemukan tersebut berupa koin yang disebut dengan nama koin jagat.
Adapun para pengguna diketahui tertarik mencari koin tersebut karena digadang-gadang bisa ditukar dengan uang. Koinnya memiliki sebuah kode tertentu yang bisa digunakan pengguna untuk menukarnya dengan uang dalam aplikasi.
Advertisement
Baca Juga
Saat ini banyak masyarakat yang berburu koin di tempat-tempat tertentu bahkan rela berkeliling kota. Diketahui lokasinya bisa ditemukan melalui peta yang ada di dalam aplikasi koin jagat tersebut.
Advertisement
Melansir dari sejumlah unggahan video banyak masyarakat bahkan rela mencari koin di trotoar hingga fasilitas umum seperti taman kota. Sementara itu, game perburuan koin tersebut masih baru dilakukan di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Di Bandung pencarian koin jagat jadi sorotan terutama di kawasan Taman Tegallega Bandung. Namun sayangnya, masyarakat menyoroti beberapa pengguna yang mencari koin justru merusak fasilitas umum yang tersedia.
Berdasarkan video yang beredar, fasilitas umum seperti lantai-lantai taman hingga karpet rumput sintetis rusak akibat para pengguna yang mencari koin. Selain itu, di lokasi lain bahkan ada pengguna yang rela masuk ke dalam got untuk mencari koin.
Apa Itu Aplikasi Koin Jagat
Melansir dari beberapa sumber, koin jagat atau koin jagad merupakan salah satu permainan yang sedang viral di media sosial. Permainan tersebut dibuat oleh sebuah aplikasi yang dikenal dengan nama Jagat.
Permainan dalam aplikasi tersebut menggabungkan teknologi peta digital dengan pengalaman di dunia nyata sehingga para pengguna bisa berburu koin seperti emas, perak, dan perunggu yang tersebar di berbagai lokasi.
Adapun koin yang berhasil didapatkan oleh para pengguna bisa ditukar menjadi uang tunai atau hadiah menarik lainnya. Saat ini penyebaran koin jagat sudah aktif tersebar di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Beberapa titik koinnya disimpan di kawasan yang populer seperti taman, alun-alun, dan tempat lainnya. Melansir dari media sosial, di Jakarta misalnya koin jagat tersebar di kawasan GBK dan di Surabaya tersebar di sekitar Alun-Alun Surabaya.
Advertisement
Mengapa Aplikasi Koin Jagat Viral?
Aplikasi koin jagat belakangan ini viral karena fitur “Treasure Hunt” yang mereka miliki. Fitur ini memberikan pengalaman pengguna untuk mencari sebuah koin yang bisa ditukar dengan uang dengan nominal yang berbeda-beda.
Setiap koin di aplikasi tersebut mempunyai nilai hadiah yang berbeda seperti misalnya koin perunggu bernilai Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta, koin silver sekitar Rp 10 juta, dan koin emas sekitar Rp 100 juta.
Tentunya dengan hadiah-hadiah tersebut banyak masyarakat yang tergiur untuk mencari koinnya. Namun sayang, aplikasi tersebut juga viral karena aktivitasnya yang dinilai merugikan.
Salah satunya di Bandung, banyak pengguna yang berburu koin jagat di kawasan seperti taman-taman kota merusak fasilitas umum. Kegiatannya juga dinilai membahayakan karena ada pengguna yang rela memanjat pagar.
Tanggapan Aplikasi Koin Jagat
Aplikasi Jagat melalui media sosial resminya sebelumnya telah memberikan tanggapan. Melalui tanggapan tersebut pihaknya menegaskan kembali bahwa lokasi koin tidak berada di kawasan yang membahayakan pengguna.
Pihaknya juga menegaskan koin tidak muncul di area seperti tertanam di dalam tanah, tenggelam di air, tersembunyi di balik batu bata atau tempat lain yang dipaksa harus dibuka, hingga area yang tidak diizinkan untuk dimasuki orang.
Kemudian pihak aplikasi juga mengimbau pengguna mencari koin dengan cara yang sopan, tidak merusak lingkungan, dan mengganggu warga atau penjual sekitar. Sementara itu, terkait fasilitas umum yang rusak saat ini belum ada informasi tambahan terkait ganti ruginya.
Adapun pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah menyampaikan keberatan terhadap pihak aplikasi terkait kerusakan fasilitas publik akibat aktivitas pencarian koin di kawasan tersebut.
“Dari PT Jagat (Koin Jagat) sudah datang. Kami sudah sampaikan kami sangat keberatan dengan sistem seperti ini karena tidak mengedukasi,” kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung Rizki Kusrulyadi pada Senin (13/1/2025).
Pemkot Bandung juga menyampaikan bahwa pihaknya tidak meminta ganti rugi melainkan meminta fasilitas yang rusak untuk diperbaiki kembali dan rincian kerusakan yang terjadi di taman kota akan dilaporkan kepada pimpinan kota Bandung dan diserahkan ke pihak aplikasi.
Advertisement