Bentrok Berdarah Pemuda Pancasila dan Ormas GRIB Pecah di Blora, Ini Duduk Perkaranya

Bentrokan antara organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila dengan GRIB (Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu) Jaya pecah di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 15 Jan 2025, 06:26 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2025, 06:26 WIB
Bentrokan Ormas
Mobil ormas Pemuda Pancasila tampak hancur usai dirusak ormas GRIB. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)... Selengkapnya

Liputan6.com, Blora - Bentrokan antara organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila dengan GRIB (Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu) Jaya di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menyebabkan anggota dari kedua belah pihak luka-luka, Selasa sore (14/1/2024).

Berdasarkan pantauan, bentrokan tersebut terjadi di Jalan Raya Blora - Rembang tepatnya area perempatan Karangjati Blora, atau di depan markas ormas Pemuda Pancasila. Tampak kendaraan milik Pemuda Pancasila kondisinya rusak parah.

"Tadi diisi 7 atau 8 orang dari Ormas Pemuda Pancasila, kondisinya luka-luka sudah dibawa ke RS," kata salah satu anggota Polres Blora saat ditanya Liputan6.com di lokasi kejadian.

Anggota ormas Pemuda Pancasila disebut kalah jumlah dengan anggota ormas GRIB Jaya saat terjadi bentrokan di lokasi setempat.

"Tidak ada yang mati, tapi do moncrot (berdarah) di bagian muka karena dipukuli. Itu mobil juga dirusak," jawabnya.

Peristiwa mencekam ini viral di jagat maya dan menjadi tontonan banyak orang yang lewat jalan raya setempat.

Selain terjadi di area perempatan Karangjati Blora, bentrokan juga terjadi di Jalan Raya Ngawen - Kunduran tepatnya di Desa Klokah, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora.

Berdasarkan video amatir yang beredar dari lokasi setempat, ada sekitar 4 orang dari anggota Ormas GRIB Jaya mengalami luka-luka dan beberapa di antaranya dengan kondisi berlumuran darah.

"Izin ndan ini dari Kunduran, untuk anggota GRIB diserang sama anggota PP," ujar suara dari rekaman tersebut.

Banyak anggota TNI Polri diturunkan agar bentrokan tidak semakin parah. Adanya peristiwa mencekam ini, sebelumnya diketahui ratusan anggota GRIB Jaya dari berbagai penjuru daerah di Jawa Tengah berdatangan ke Kabupaten Blora.

Mereka sempat berkumpul di tengah Alun-alun Blora. Kemudian, berdatangan ke markas Polres Blora untuk melaporkan Ketua ormas Pemuda Pancasila Blora, Munaji.

 

Friksi Sehari Sebelum Kejadian

Sehari sebelum insiden ini terjadi, sekitar 70 orang anggota ormas Pemuda Pancasila diketahui menggeruduk markas ormas GRIB Jaya yang ada di Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.

Ketua ormas Pemuda Pancasila Blora, Munaji mengatakan, pihaknya tidak suka adanya GRIB di Kabupaten Blora.

"Perlu diingat yang saya sampaikan, bahwa Pemuda Pancasila dan masyarakat tidak suka hadirnya GRIB di Blora. Kalau ada pasti akan berurusan dengan kita," ujar Mbah Mun, panggilannya.

Mbah Mun menganggap bahwa keberadaan ormas GRIB Jaya masih ilegal dan meresahkan masyarakat.

"Kalau mau kepingin jadi organisasi di Blora, ijin legalitas harus dipenuhi dulu. Jangan menjadi preman atau bangsat seperti itu. Itu saya sampaikan. Ini Blora bukan Timor Timur. Kalau menjadi organisasi tolong kepentingan masyarakat diutamakan, jangan kepentingan perut sendiri," ucapnya.

Mbah Mun menegaskan, ia menolak adanya GRIB Jaya di Kabupaten Blora. Selain itu, juga mengancam kalau ada GRIB Jaya akan berurusan dengan ormas Pemuda Pancasila.

"Sekali lagi pesan saya, jangan ada grib keluar Blora. Kalau keluar saya sikat, urusan dengan Pemuda Pancasila. Ini Blora mas, tidak sekonyong konyong koder. Kita juga ucapkan terimakasih kepada jajaran TNI dan Polri, sehingga kegiatan ini bisa kondusif, kita juga tidak akan terjadinya anarkis, tidak akan terjadi di sini. Jangan ada berdirinya grib di Kabupaten Blora ini. Itu yang kita minta," katanya.

 

Respons GRIB

Di sisi lain, Ketua DPC GRIB Jaya Blora, Sugiyanto membantah soal legalitas GRIB Jaya. Menurutnya ormas yang dibawahi sudah legal.

"Ya kalau menurut saya pribadi saya nggak tahu kok, jelas legalitas saya juga jelas. Lha mau dibubarkan atas dasar apa? Ini kan sebuah organisasi sudah jelas, jelas semuanya. Bahkan kita diakui secara nasional," jelasnya.

Menurut Sugiyanto, ormas dengan ketua umum Herchules ini, Blora sudah ada sekitar 750 anggota.

"Di Blora ormas GRIB Jaya baru ada sekitar 3 bulan," terangnya.

Lebih lanjut, Sugiyanto merasa heran dengan ormas Pemuda Pancasila tidak ingin GRIB Jaya berada di Blora. Dia juga tidak terpancing atas kedatangan ormas Pemuda Pancasila.

"Mau membubarkan dasarnya apa saya juga ndak tahu. Makanya anggota ya silent silent aja. Jadi untuk anggota saya sementara tidak akan terpancing itu. Karena itu hanya membuat keributan saja. (Legalitas) resmi, semuanya 100 persen sudah ada," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya