Pemkab Purwakarta Upayakan Angka Kemiskinan Bisa di Bawah 7 persen

Angka kemiskinan sampai saat ini masih menjadi PR besar di Purwakarta.

oleh Tim Regional diperbarui 24 Jan 2025, 11:18 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2025, 11:17 WIB
Kemiskinan di Purwakarta
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purwakarta Norman Nugraha. (Liputan6.com/ Dok Ist)... Selengkapnya

Liputan6.com, Purwakarta - Angka kemiskinan di Kabupaten Purwakarta, cenderung menurun sejak beberapa tahun terakhir. Tercatat, hingga akhir 2024 kemarin angkanya berada di 7,16 persen dari jumlah penduduk wilayah ini yang mencapai lebih dari satu juta jiwa.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purwakarta, Norman Nugraha menjelaskan, sejauh ini penanganan angka kemiskinan menjadi salah satu fokus kerja jajarannya. Ke depan, dia menegaskan, angkanya akan terus ditekan seminimal mungkin.

"Terkait angka kemiskinan, sampai saat ini masih menjadi PR kami. Karena menurut hitungan kami, angka 7,16 persen itu masih cukup tinggi," ujar Norman, belum lama ini.

Norman pun tak menapik, angka kemiskinan di wilayahnya ini memang sempat naik di medio 2020-2021. Salah satu penyebabnya, disinyalir karena dampak pandemi Covid-19.

Norman pun memamparkan terkait grafik angka kemiskinan tersebut. Dia menjelaskan, di 2019 lalu angka kemiskinan berada di 7,48 persen. Kemudian, di 2020 naik menjadi 8,27 persen. Lalu angkanya naik lagi menjadi 8,83 persen di tahun 2021.

Selanjutnya, kata dia, di 2022 angkanya turun dari tahun sebelumnya menjadi 8,70 persen. Lalu, di 2023 angkanya kembali turun menjadi 8,46 persen. Sedangkan, di 2024 kemarin penurunnya cukup drastis. Yakni menjadi 7,16 persen.

"Saat ini, angkanya terus turun. Hingga akhir 2024 kemarin, itu sudah di angka 7,16 persen," jelas Norman.

Norman pun menegaskan, pengangan kemiskinan perlu menjadi fokus bersama-sama seluruh pihak. Ia menargetkan, mulai di tahun ini angka kemiskinan di wilayahnya ini bisa terus menurun. Tentunya, upaya yang dilakukan melalui program kerja yang telah disiapkan pemerintah daerah.

Terkait arah kebijakan Pemkab Purwakarta dalam penanggulangan kemiskinan, Norman mengatakan, di antaranya melalui peningkatan perekonomian masyarakat yang berdaya saing dan berbasis potensi lokal.

Program kerja tersebut, juga telah tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Daerah (RPD) tahun 2024-2026.

Program kerja tersebut, juga selaras dengan visi misi dan program kerja Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta terpilih yang telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.

"Dalam program kerja kedepan ada 8 arah kebijakan pokok. Di antaranya, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah. Serta, peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat," tambah dia.

Norman menambahkan, selain angka kemiskinan yang telah dipaparkan di atas, di wilayahnya juga masih terdapat angka kemiskinan ekstrem. Meski begitu, angkanya berada di bawah 1 persen. Yakni, di angka 0,9 persen.

"Penanggulangan kemiskinan ektrim juga menjadi fokus kami kedepan. Kami akan terus upayakan supaya angkanya bisa terus menurun. Target kami, dua tahun kedepan kemiskinan ekstrim angkanya nol persen," tegas dia.

 

Beragam Program

Sementara itu, Wakil Bupati Purwakarta terpilih, Abang Ijo Hapidin menambahkan, pihaknya telah menyiapkan beragam program kerja yang tentunya untuk mengistimewakan masyarakat sesuai visi dan misi. Salah satunya, mengenai peningkatkan kesejahteraan masyarakat

"Ada beberapa program kerja kami yang selaras dengan dan telah tertuang dalam RPJMD 2025-2029," ujar Abang Ijo.

Salah satu upaya yang akan dilakukannya, yakni selain itu, menciptakan lapangan pekerjaan di setiap desa dengan program pertanian modern. Menurutnya, ini bisa menjadi salah satu upaya untuk mendongkrak ekonomi masyarakat.

"Kami akan menyediakan fasilitas seperti green house di setiap desa dan membuka kesempatan bagi masyarakat untuk belajar pertanian, budidaya ikan, serta sektor-sektor lainnya yang dapat meningkatkan penghasilan mereka," jelas dia.

Selain itu, pihaknya juga akan berjuang untuk memastikan bahwa Kabupaten Purwakarta dapat menjadi pusat penghasil produk pertanian dan ikan, yang hasilnya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan lokal dan diekspor ke pasar internasional.

"Ini menjadi salah satu upaya kami mengentaskan kemiskinan dan mendorong ekonomi masyarakat," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya