Munggahan Seru Menjelang Ramadan di Curug Sanghyang Taraje Garut

Konon Curug Sanghyang Taraje, merupakan tangga yang digunakan dewa dewi menuju kayangan, termasuk saat digunakan Sangkuriang saat mengambil bintang untuk Dayang Sumbi.

oleh Jayadi Supriadin Diperbarui 23 Feb 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2025, 06:00 WIB
Nampak para pengunjung tengah menikmati sajian wisata alam Curug Sanghyang Taraje di perbatasan Desa Pakenjeng dengan Desa Jatiwangi, Kec. Pamulihan, Kab. Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Nampak para pengunjung tengah menikmati sajian wisata alam Curug Sanghyang Taraje di perbatasan Desa Pakenjeng dengan Desa Jatiwangi, Kec. Pamulihan, Kab. Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)... Selengkapnya

Liputan6.com, Garut - Berada di Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kehadiran Curug Sanghyang Taraje di perbatasan Desa Pakenjeng dengan Desa Jatiwangi, memang belum banyak diketahui khalayak ramai.

Padahal, dengan debit air yang relatif konstan sepanjang tahun, wisata alam air terjun itu merupakan salah satu wisata alam yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

Selain indah dengan panorama hamparan kebun teh sebelum memasuki area air terjun, pemandangan alam di sekitarnya memiliki pemandangan yang sangat bagus, untuk dinikmati siapa pun pengunjung yang datang ke sana.

Tak terkecuali pekan ini seiring semakin dekatnya bulan suci Ramadan 1446H/2025. Masyarakat muslim dunia, termasuk Indonesia dan tentunya masyarakat muslim Garut, yang dikenal dinamis sejak dulu, bakal segera menyambut bulan penuh ampunan bagi muslim tersebut.

Sebagai masyarakat yang selalu menjaga nilai religius dan budaya setempat, ada kebiasaan yang selalu ramai dilaksanakan masyarakat Garut dan tentu juga masyarakat Sunda lainnya menjelang datangnya Ramadan, yakni munggahan.

Sebuah tradisi masyarakat Islam suku sunda untuk menyambut bulan Ramadan yang biasa dilaksanakan akhir bulan Syaban atau satu-dua hari menjelang Ramadan tiba. 

Beberapa tradisi munggahan di beberapa tempat yakni; berkumpul bersama keluarga dan kerabat, makan bersama (botram), saling bermaafan, berdoa bersama, ziarah ke makam orang tua atau orang saleh, mengamalkan sedekah munggah, membersihkan masjid maupun mushola hingga kegiatan makan bersama anak yatim dhuafa.

Untuk itu, hadirnya Curug Sanghyang Taraje bisa menjadi salah satu alternatif liburan keluarga yang terjangkau dan mengasikan. Selain bisa menikmati alam sekitar yang indah, guyuran air curug yang cukup besar bisa digunakan area bermain bagi pengunjung yang datang.

Bahkan, pada akhir masa jabatannya sebagai penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, sengaja menyempatkan bertandang ke Curug Sanghyang Taraje untuk menikmati sajian alam secara alami itu.

“Air terjun ini memiliki nilai filosofi dan nilai nyata yang luar biasa, ini bisa dilihat di belakang kita begitu indah,” ujar dia bangga beberapa waktu lalu.

Menurutnya, keberadaan Curug Sanghyang Taraje bisa menjadi salah satu poin bagi pemerintah daerah (pemda) Garut untuk menggali potensi lokal dengan potensi alam yang luar biasa.

“Saya mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Garut secara berkelanjutan untuk melakukan pembangunan di tempat ini,” pinta dia.

Selama ini, ujar dia, wilayah alam pegunungan di Kabupaten Garut memiliki potensi wisata alam yang sangat mumpuni untuk dikembangkan.

“Ini adalah wisata terbaik yang dinilai oleh saya, apabila dibangun, apabila disosialisasikan ini akan menjadi aset dan PAD besar untuk Kabupaten Garut,” ujar dia bangga.

Untuk mendukung rencana pengembangan wisata Curug Sanghyang Taraje, Barnas meminta Pemda Garut segera melakukan perbaikan akses dan fasilitas jalan menuju ke lokasi Air Terjun Sanghyang Taraje.

“Minimal kendaraan roda dua maupun roda empat bisa masuk ke lokasi Curug Sanghyang Taraje, sebab potensi alamnya sangat luar biasa,” ujar dia.

 

Legenda Curug Sanghyang Taraje

Pj. Bupati Garut Barnas Adjidin, tengah menikmati sajian wisata alam Curug Sanghyang Taraje di perbatasan Desa Pakenjeng dengan Desa Jatiwangi, Kec. Pamulihan, Kab. Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Pj. Bupati Garut Barnas Adjidin, tengah menikmati sajian wisata alam Curug Sanghyang Taraje di perbatasan Desa Pakenjeng dengan Desa Jatiwangi, Kec. Pamulihan, Kab. Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)... Selengkapnya

Tidak hanya itu, hadirnya platform digital bisa digunakan Pemda Garut untuk mensosialisasikan kawasan wisata Curug Sanghyang Taraje, agar masyarakat untuk mengetahui untuk menikmati sajian alam tersebut.

“Kalau ada orang yang nanya jauh enggak, jawabannya dekat, kalau ada yang nanya bagus enggak? Keren, itulah Sanghyang Taraje,” ujar Barnas, menggambarkan Curug Sanghyang Taraje.

Ia pun tak sungkan menyampaikan rencananya untuk melakukan perbaikan fasilitas menuju kawasan Curug Sanghyang Taraje, agar menjadi salah satu destinasi baru wisata alam di Garut.

“Saya sudah bawa Kadis PUPR nggak mau tau di tahun 2025 jalan harus bagus, mudah-mudahan nanti tidak hanya PUPRnya saja, tapi bagaimana pengelolaan lainnya yang harus dikomunikasikan, dan harus dipublikasikan,” papar dia.

Berdasarkan informasi yang berkembang di masyarakat setempat, konon Curug Sanghyang Taraje, merupakan tangga yang digunakan dewa dewi menuju kayangan, termasuk saat digunakan Sangkuriang saat mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, yang dibuktikan dengan ditemukannya sebuah batu berbentuk tapak yang dipercaya sebagai tapak Sangkuriang.

Legenda lain menyebutkan ada pintu rahasia di balik Curug Sanghyang Taraje yang di dalamnya berisi harta karun yang dijaga seekor ular besar. Namun sekali lagi, informasi itu hanyalah sebuah legenda atau cerita dari mulut ke mulut yang berkembang di masyarakat sejak lama.

Bagi Anda yang berminat mengunjungi Curug Sanghyang Taraje, siapkan kendaraan Anda untuk menyusuri jalur perjalanan mulai pusat kota Garut, jalan raya Cihurip, Cikajang-Pameunggpeuk, hingga Cipang Ramatan, tempuh sejauh 65 kilometer (km).

Deretan perkebunan teh, bukit hijau, dan jajaran tebing bakal memanjakan pengunjung. Namun perjalanan itu akan terbayar seketika saat pertama kali melihat indahnya curug Sanghyang Taraje dengan ragam keindahan alamnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya