Simak, Bacaan Doa Salat Kafarat Jumat Terakhir Ramadan dan Tata Caranya

Umat muslim saat ini tengah memasuki hari Jumat terakhir di bulan Ramadan 2025 yang dinilai istimewa terutama untuk memperbanyak ibadah salah satunya salat kafarat.

oleh Natasa Kumalasah Putri Diperbarui 28 Mar 2025, 17:59 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2025, 17:58 WIB
Ilustrasi salat, tahajud
Ilustrasi salat, tahajud. (Photo by rawpixel.com on Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Bandung - Umat muslim saat ini tengah memasuki hari Jumat terakhir di bulan Ramadan 2025 yang dinilai istimewa. Pasalnya, pada hari ini membuka peluang besar dalam mendapatkan rahmat serta ampunan dari Allah SWT.

Adapun dalam hadis dari Abu Lubabah Al-Badri bin Abdul Mundzir disebutkan bahwa Rasulullah SAW menyebut bahwa hari Jumat merupakan hari yang paling utama sehingga sangat istimewa.

Hari Jumat adalah penghulu (pemimpin) di antara hari-hari lain dan yang paling agung, dan dalam pandangan Allah (hari Jumat) lebih agung daripada Idulfitri dan Iduladha”.

Melalui hal tersebut maka bagi umat muslim hari Jumat merupakan hari istimewa dan sayang jika tidak melakukan ibadah seperti salah satunya Salat Kafarat.  Melansir dari beberapa sumber, ​salat kafarat dikenal juga sebagai Salat al-Bara'ah.

Ibadah ini dilakukan oleh sebagian umat Islam pada hari Jumat terakhir di bulan Ramadan. Kemudian mempunyai keutamaan untuk mengqadha atau mengganti salat fardhu yang mungkin telah ditinggalkan atau diragukan keabsahannya selama hidup.

Pelaksanaan salat ini biasanya mencakup sejumlah rakaat yang setara dengan total salat fardhu lima waktu dalam sehari yaitu 17 rakaat. Beberapa keyakinan menyebutkan bahwa salat ini dapat menggantikan salat yang ditinggalkan hingga 70 tahun sebelumnya. ​

Selain itu, salat kafarat dilakukan setelah salat Jumat hingga sebelum masuk waktu Ashar dengan jumlah empat rakaat.

Promosi 1

Niat dan Cara Salat Kafarat

salat tahajud
ilustrasi salat tahajud/copyright pixabay.com... Selengkapnya

Melaksanakan ibadah biasanya dimulai dengan membacakan niat yang ikhlas dari dalam hati. Adapun melansir dari Kitab Majmu’atul Mubarakah berikut ini bacaan niat untuk salat kafarat:

Nawaitu Usholli Arba’a Raka’atin Kafaratan Limaa Faatanii Minash-Shalati Lillahi Ta’alaa

Kemudian setelah membaca niat bisa dilanjutkan dengan tata cara solatnya seperti membaca Al-Fatihah lalu membaca surah Al-Qadr sebanyak 15 kali. Lalu membaca surah Al-Kautsar sebanyak 15 kali.

Jika sudah dilanjutkan dengan membaca gerakan salat seperti biasa hingga empat rakaat selesai. Adapun setelah melaksanakan salat kafarat umat yang melaksanakannya sangat dianjurkan untuk membaca doa.

Doa Setelah Salat Kafarat

ilustrasi muslim salat/freepik
ilustrasi muslim salat/freepik... Selengkapnya

Umat muslim yang telah melaksanakan salat kafarat dianjurkan untuk berdzikir dengan membaca istigfar sebanyak sepuluh kali, membaca salawat nabi sebanyak 100 kali, membaca basmalah, hamdalah, dan syahadat, lalu mengakhiri dengan doa kafarat tiga kali.

Adapun berikut ini bacaan doa salat kafarat yang dianjurkan untuk dibaca setelah melaksanakan salatnya:

اللَّهُمَّ يَا مَنْ لَا تَنْفَعُكَ طَاعَتِي وَلَا تَضُرُّكَ مَعْصِيَتِي تَقَبَّلْ مِنَى مَا لَا تَنْفَعُكَ وَاغْفِرْ لِي مَا لَا تَضُرُّكَ يَا مَنْ إِذَا وَعَدَ وَفَى وَإِذَا تَوَاعَدَ تَجَاوَزَوَعَفَا اِغْفِرْ لِي لِعَبْدٍ ظَلَمَ نَفْسَهُ وَأَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ بَطْرِ الْغِنَى وَجَهْدِ الفَقْرِ إِلهِي خَلَقْتَنِي وَلَمْ أَكُنْ شَيْئًا وَرَزَقْتَنِي وَلَمْ أَكُنْ شَيْئًا وَارْتَكَبْتُ الْمَعَاصِي فَإِنِّي مُقِرٌّ لَكَ بِذُنُوبِي فَإِنْ عَفَوْتَ عَنِّى فَلَا يَنْقُصُ مِنْ مُلْكِكَ شَيْئًا وَإِنْ عَذَبْتَنِي فَلَا يَزِيدُ فِي سُلْطَانِكَ شَيْئًا. اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَجِدُ مَنْ تُعَذِّبُهُ غَيْرِي لَكِنِي لَا أَجِدُ مَنْ يَرْحَمْنِي سِوَاكَ فَاغْفِرْ لِي مَا بَيْنِي وَبَيْنَكَ وَمَا بَيْنَ خَلْقِكَ ارْحَمْنِي بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَيَا رَجَاءَ السَّابِلِينَ وَيَا أَمَانَ الْخَائِفِينَ إِرْحَمْنِي بِرَحْمَتِكَ الْوَاسِعَةِ أَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَتَابِعْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ بِالْخَيْرَاتِ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أُلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. أَمِينَ.

(Allâhumma yâ man lâ tanfa'uka thâʻati walâ tadhurruka ma'shiyati taqabbal minnî mâ lâ tanfa'uka waghfirli mã lâ tadhurruka yâ man idzâ wa'ada wafa wa idzā tawa'ada tajāwaza wa'afâ ighfirli li'abdin zhalama nafsahu wa as'aluka. Allâhumma innî a'ûdzu bika min bathril ghina wa jahdil faqri ilâhi khalaqtanî wa lam aku syai'an wa razaqtanî wa lam aku syai'an wartakabtul ma'ashî fa'innî muqirrun laka bi-dzunûbi. Fa in 'afauta 'anni falâ yanqushu min mulkika syai'an wa'in 'adzdzabtanî falā yazîdu fi sulthânika syai'an. Allâhumma innaka tajidu man tu'adzdzibuhu ghairî lakinnî lâ ajidu man yarhamnî siwaka faghfir li må baini wa bainaka wamâ baia khalqika irhamni ya arhamar rahimîna wa yâ raja'as sa'ilina wa yâ amânal khâ'ifina irhamnî birahmatikal wâsi'ati anta arhamur rahimîn yâ rabbal 'alamin. Allahummaghfir lil mu'minîna wal mu'minâti wal muslimîna wal muslimâti wa tabi' bainana wa bainahum bil khairâti rabbighfir warham wa anta khairur rahimîn wa shallallahu 'ala sayidinâ Muhammadin wa 'alâ âlihi wa shahbihi wa sallama tasliman katsiran walhamdu lillahi rabbil 'alâmîn, âmîn)

Artinya: "Ya Allah, yang mana segala ketaatanku tiada artinya bagi-Mu dan segala perbuatan maksiatku tiada merugikan-Mu. Terimalah diriku yang tiada artinya bagi-Mu. Dan ampunilah aku yang mana ampunan-Mu itu tidak merugikan bagi-Mu. Ya Allah, apabila Engkau berjanji pasti Engkau tepati janji-Mu. Dan apabila Engkau mengancam, maka Engkau mau mengampuni ancaman-Mu. Ampunilah hamba-Mu ini yang telah menyesatkan diriku sendiri. Aku telah Engkau beri kekayaan dan aku mengumpat pada saat aku Engkau beri miskin. Wahai Tuhanku, Engkau ciptakan aku dan aku tak berarti apa pun. Dan Engkau beri aku rezeki sekalipun aku tak berarti apa-apa. Dan aku melakukan perbuatan semua maksiat dan aku mengaku kepada-Mu dengan segala dosa-dosaku. Apabila Engkau mengampuniku, itu tidak mengurangi keagungan-Mu sedikit pun, dan apabila Engkau siksa aku, maka itu tidak akan menambah kekuasaan-Mu, wahai Tuhanku, bukankah masih banyak orang yang akan Engkau siksa selain aku. Namun, bagiku hanya Engkau yang dapat mengampuniku. Ampunilah dosa-dosaku kepada-Mu. Dan ampunilah segala kesalahanku di antara aku dengan hamba-hamba-Mu. Ya Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih dan tempat pengaduan semua pemohon dan tempat berlindung bagi orang yang takut. Kasihanilah aku dengan ampunan-Mu yang luas. Engkau Yang Maha Pengasih dan Penyayang dan Engkaulah yang memelihara seluruh alam yang ada. Ampunilah segala dosa-dosa orang mukmin dan mukminat, muslimin dan muslimat, dan satukanlah aku dengan mereka dalam kebaikan. Wahai Tuhanku, ampunilah dan kasihilah. Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dan rahmat kesejahteraan serta keselamatan yang berlimpah semoga selalu tercurahkan atas junjungan kami, Nabi Muhammad, keluarganya dan seluruh sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam, Amin"

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya