Liputan6.com, Jakarta - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan kinerja laba kurang cemerlang pada 2013 seiring nilai tukar rupiah melemah.
Hal ini dilihat dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 23,2% menjadi Rp 2,5 triliun pada 2013. Bila dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 3,27 triliun.
Penurunan laba ini disebabkan kerugian selisih kurs dan marjin laba bersih turun menjadi 4,3% dari 6,5%.
Sementara itu, dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit meningkat 3% menjadi Rp 3,37 triliun pada 2013 dari Rp 3,27 triliun pada tahun sebelumnya.
Advertisement
Penjualan perseroan naik 15% menjadi Rp 57,73 triliun pada 2013 dari periode 2013 sebesar Rp 50,20 triliun. Kontribusi penjualan perseroan terbesar dari grup produk konsumen bermerek mencapai 42%.
Lalu kontribusi penjualan perseroan disusul Bogasari sebesar 26%, agribisnis sebesar 20%, dan distribusi sebesar 8%. Sedangkan grup budidaya dan pengolahan sayuran memberikan konstribusi sekitar 4% terhadap penjualan bersih konsolidasi.
Adapun laba bruto perseroan naik 5,4% menjadi Rp 14,33 triliun pada 2013. Sementara itu marjin laba bruto turun menjadi 24,8% akibat turunnya laba bruto yang dihasilan oleh hampir semua grup karena kenaikan beban bahan baku, beban gaji, dan upah.
Lalu laba usaha turun 2,3% menjadi Rp 6,72 triliun pada 2013. Sementara itu, marjin laba usaha tergelincir menjadi 11,6% dari 13,7% karena kenaikan beban operasional. Dengan melihat kinerja itu laba per saham perseroan menjadi Rp 285.
"Kami senang kinerja kami terus menunjukkan pertumbuhan positif meskipun menghadapi berbagai tantangan. Kami akan tetap waspada dan berhati-hati dalam menentukan langkah yang akan diambil untuk mengejar pertumbuhan dan mempertahankan kinerja perusahaan ke depan," ujar Anthoni Salim, Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk, dalam siaran pers, Jumat (21/3/2014).
Pada perdagangan saham Jumat pekan ini, saham INDF naik 1,38% menjadi Rp 7.325 per saham. Nilai transaksi saham INDF mencapai Rp 70,2 miliar.