Dua Emiten Perkebunan Grup Salim Cetak Laba

Sejumlah analis merekomendasikan akumulasi saham emiten perkebunan grup Salim seiring adanya perbaikan harga komoditas.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Apr 2014, 15:06 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2014, 15:06 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dua emiten perkebunan grup Indofood mencetak kenaikan keuntungan sepanjang kuartal I-2014. Hal ini ditopang dari kenaikan harga jual rata-rata produk sawit dan volume penjualan CPO.

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) membukukan laba yang dapat diatribusikan (ditangguhkan) ke pemilik entitas induk naik 122% menjadi Rp 223,6 miliar sepanjang kuartal pertama 2014. Kenaikan ini didorong dari penjualan naik 40,3% menjadi Rp 1,28 triliun pada kuartal I 2014.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/4/2014), kenaikan penjualan itu didorong dari kenaikan harga jual rata-rata dan volume penjualan produk sawit.

Perseroan membukukan kenaikan volume penjualan crude palm oil (CPO) naik 3,2% menjadi 113.639 ton pada kuartal I 2014. Sekitar 83% dari total volume penjualan CPO dijual ke induk perusahaan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).

Sementara itu, volume penjualan produk inti sawit naik 6,2% menjadi 24.299 ton pada kuartal I 2014. Kenaikan kinerja ini juga didukung dari penurunan di pos beban. Perseroan menurunkan sejumlah beban antara lain beban penjualan turun menjadi Rp 12,8 triliun pada kuartal I 2014. Beban umum dan admistrasi turun menjadi Rp 87,35 triliun.

Lalu PT Salim Ivomas Pratama Tbk mencetak laba naik 92,46% menjadi Rp 192,06 miliar sepanjang tiga bulan pertama 2014. Hal didukung dari kenaikan laba usaha 66,82% menjadi Rp 419,35 miliar pada kuartal I 2014.

Penjualan perseroan naik tipis 2% menjadi Rp 3,17 triliun pada kuartal I 2014 dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 3,1 triliun. Hal ini didorong dari peningkatan volume penjualan minyak goreng serta peningkatan harga jual rata-rata produk minyak dan lemak nabati.

Volume penjualan CPO naik 2% menjadi 213 ribu ton pada kuartal I 2014 dari 208 ribu ton. Sementara itu, volume penjualan palm kernel (PK) tetap berada pada level 45 ribu ton.

Rekomendasi Saham

Analis PT BNI Securities, Thendra Crisnanda menuturkan, prospek sektor perkebunan pada semester I-2014 masih cukup baik. Hal itu ditopang dari perbaikan harga komoditas di CPO. Selain itu, bencana El Nino yang melandai di Asia Tenggara mempengaruhi pasokan cpo di tengah permintaan naik.

"Adanya perbaikan wajar kalau ada kenaikan terhadap kinerja emiten perkebunan. Apalagi secara global outlook CPO cukup baik," kata Thendra, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu pekan ini.

Perbaikan harga komoditas itu tercermin dari sejumlah laporan emiten perkebunan. Thendra melihat, kinerja emiten grup Indofood ini melebihi harapan. Hal ini menunjukkan momentum perusahaan di sektor komoditi akan menggantikan posisi perusahaan di sektor saham yang memiliki nilai premium.

Sementara itu, dalam riset PT Samuel Sekuritas menyebutkan, kinerja emiten PT Salim Ivomas Pratama Tbk sesuai dengan estimasi dengan melihat kontribusi kuartal I 2013 tahun lalu mencapai 17%-18% dari pencapaian tahunan.

Saat ini, SIMP diperdagangkan di price earning (PE) 2014 di kisaran 16,9x, dan ini masih di bawah rata-rata PE historis di 20,6x.
"Rekomendasi beli untuk saham SIMP dengan PE 16,9X dan Ebitda 8,8x," tulis riset PT Samuel Sekuritas.

Sedangkan dalam riset PT BNI Securities, rekomendali beli saham LSIP dengan target harga Rp 2.650. Lalu rekomendasi beli saham SIMP di level Rp 1.050.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya