Produsen GoPro Bakal Catatkan Saham di Bursa AS

Perseroan membentuk kapitalisasi pasar saham hampir US$ 3 miliar dari penjualan saham ke publik.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Jun 2014, 14:11 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2014, 14:11 WIB
Bursa Saham AS
(Foto: Bloomberg)

Liputan6.com, New York - GoPro, produsen kamera video portabel untuk penggemar olah raga ekstrim menetapkan harga saham perdana di kisaran US$ 24 per saham. Penetapan harga saham itu di atas kisaran harga saham perdana US$ 21-US$ 24.

Dengan harga penawaran saham itu, perseroan memperoleh dana sekitar US$ 427,20 juta berdasarkan dari jumlah saham yang dijual sekitar 17,8 juta saham. Kapitalisasi pasar saham mencapai hampir US$ 3 miliar dari penjualan saham tersebut.

Perseroan telah menjual saham hanya pada Rabu waktu setempat. Perdagangan saham perdananya akan dimulai pada kamis pagi (Jumat malam WIB) dengan simbol GPRO di bursa saham Nasdaq.

Merek kamera ini begitu populer di kalangan atlet, peselancar, dan pemain skate board. Dengan bantuan media sosial dengan video yang diunggah ke Facebook dan Youtube dapat membantu kinerja perseroan.

Dari penjualan kamera tersebut, perseroan diperkirakan menghasilkan pendapatan hampir US$ 1 miliar pada 2013. Hal itu didukung dari laba bersih yang berhasil diraih mencapai US$ 60,60 juta. Jumlah itu diperkirakan dua kali lipat dari keuntungan yang diperoleh pada 2012. Perseroan telah menjual 8,5 juta kamera sejak produk pertama diperkenalkan pada Juli 2009.

Dengan melihat kondisi itu, apa kata analis soal prospek saham IPO GoPro? Rob Enderle, Presiden Direktur Grup Enderle menuturkan, sebuah perusahaan hardware tidak begitu menarik banyak minat investor. Akan tetapi perusahaan ini dapat menarik banyak keuntungan dari media sosial yang menampikan video.

"Nilai riil bagi perusahaan kemungkinan di isi dan bagaimana konten yang ditampilkan dan berapa banyak orang melihatnya. Itu yang menjadi pendorong penawaran saham perdana ini/initial public offering," ujar Rob, seperti dikutip dari CNBC, Kamis (26/6/2014).

Sementara itu, Tim Seymour, CIO Triogem Asset Management menuturkan, salah satu perhatian investor yaitu bagaimana GoPro dapat menghasilkan uang, dan mengkonversi pengguna menjadi penyedia konten.

"Mereka memiliki merek yang baik dan kuat. Tetapi ini menjadi tempat bagaimana saham ini sedang ditimbang terhadap realitas fungsional mereka," ujar Tim.

Sedangkan Analis Francis Gaskins dari Equities.com menilai, meski perseroan memiliki merek yang kuat sehingga mendukung pergerakan saham GoPro pada hari pertama perdagangan saham.

"Namun jangka panjang tetap ada pertanyaan apakah perusahaan dapat menangkis persaingan dari pembuat kamera," kata Francis. (Ahm/)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya