Anak Usaha Berkurang, Laba Batavia Prosperindo Susut Rp 4 Miliar

Dana hasil penawaran saham perdana akan digunakan perseroan untuk mengembangkan modal kerja induk perusahaan dan anak usaha.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 08 Jul 2014, 14:27 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2014, 14:27 WIB
Gerak IHSG Bakal Sulit Bangkit
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 4.835-4.893 pada Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII), perusahaan bergerak di jasa keuangan menargetkan perolehan laba sebesar Rp 28 miliar pada 2014. Jumlah tersebut menurun dari realisasi pada tahun sebelumnya sebesar Rp 32 miliar.

Penurunan laba ini disebabkan oleh berkurangnya anak usaha perseroan yang sebelumnya 4 anak usaha, kini menjadi 2 anak usaha.

"Sampai dengan Mei, laba kami sudah mencapai Rp15,5 miliar. Tahun lalu Rp32 miliar, dikarenakan masih ada dua anak usaha yang menggantung di Batavia Prosperindo," kata Direktur Utama PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk, Rudi Setiadi, Jakarta, Selasa (8/7/2014).

Perseroan  telah melepas sebanyak 150 juta saham atau 29,18 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Adapun sebanyak 75 juta atau 50 persen yang dilepas merupakan saham milik PT Malacca Trust Limited dan sisanya merupakan saham baru. Dari penawaran tersebut, dana yang diperoleh sebesar Rp 75 miliar. [Baca Juga:Debut Perdana, Saham Batavia Prosperindo Naik Rp 105]

Jelas dia, dana hasil penawaran saham sebanyak Rp 37,5 miliar akan digunakan untuk mengembangkan modal kerja induk perusahaan. Sedangkan sisanya untuk modal kerja  dua anak usaha dengan porsi masing-masing Rp 18,7 miliar.

"Dua anak perusahaan itu kan kita biayai Batavia Prosperindo Sekuritas bergerak brokerage jasa perantara efek. Modal kerjanya perlu untuk volume trading yang kedua untuk manajer investasi yaitu mendukung usaha dalam rangka meningkatkan produk-produk reksa dana,"lanjutnya.

Dia mengatakan, dengan penambahan modal ini pihaknya akan mempertimbangkan penambahan untuk luncurkan produk reksadana lagi. Namun hal itu mesti melihat kondisi pasar.

"Reksa dana akan terus diluncurkan namun harus melihat perkembangan pasar, rencananya kami akan terus tingkatin,"tukas dia. (Amd/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya