Blue Bird Incar Dana Rp 4,7 Triliun dari IPO

Blue Bird akan melepas saham ke publik sekitar 20 persen-25 persen dalam rangka penawaran saham perdana/initial public offering (IPO).

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Sep 2014, 09:45 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2014, 09:45 WIB
Ekspansi Blue Bird ke Malaysia Terbentur Regulasi
Taksi Blue Bird | Via: Antara

Liputan6.com, Jakarta - PT Blue Bird mulai melakukan pre marketing dalam rangka persiapan untuk melakukan penawaran umum saham perdana/initial public offering (IPO).

Perusahaan operator taksi ini melakukan IPO setelah pemilihan Presiden pada Juli 2014 untuk mendapatkan keuntungan dari sentimen positif bursa saham Indonesia. Menurut sumber yang dikutip dari laman FinanceAsia, Jumat (19/9/2014), jumlah saham yang akan ditawarkan ke publik sekitar 20 persen-25 persen. Total dana dana yang akan diraup dari IPO sekitar US$ 300 juta-US$ 400 juta atau sekitar Rp 3,59 triliun-Rp 4,79 triliun (asumsi kurs Rp 11.987 per dolar Amerika Serikat).

Dana hasil IPO itu akan digunakan untuk meningkatkan jumlah armada, dan mengembangkan sayap bisnis di Asia Tenggara. Saat ini perseroan menawarkan armada 30 ribu kendaraan, dan beroperasi di 17 kota di Indonesia.

PT Blue Bird telah menunjuk UBS, Credit Suisse, dan PT Danareksa Sekuritas untuk membantu penawaran saham perdananya. Sumber FinanceAsia menyatakan, sindikasi price earning perseroan pada 2015 antara 18,4-24,3 kali sehingga kapitalisasi pasarnya antara US$ 1,7 miliar-US$ 2,2 miliar.

Roadshow formal dalam rangka IPO dilakukan mulai 29 September 2014. Ada pun penentuan harga disepakati pada 6 Oktober.
Pangsa pasar BlueBird mencapai 33 persen di Indonesia. Hal ini menunjukkan ruang besar untuk tumbuh ditunjang dari demografi Indonesia. Faktor tersebut akan memberikan keuntungan bagi perseroan di masa mendatang.

Berdasarkan laporan Boston Consulting Group, ada 74 juta orang Indonesia tergolong kelas menengah. Angka ini dua kali lipat menjadi sekitar 141 juta orang pada 2020. Sentimen tersebut memberikan keuntungan bagi operator taksi hingga pemerintah memberikan transportasi umum massal yang memadai mulai dari bus hingga sistem monorel.

Blue Bird didirikan oleh Mutiara Djokosoetono pada 1972 dengan 25 mobil. Saat ini, perusahaan dijalankan oleh generasi ketiga perusahaan. (Ahm/)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya