Liputan6.com, Tokyo - Bursa saham Asia menguat di awal perdagangan saham pekan kedua Oktober 2014 seiring dolar melanjutkan penguatan. Hal itu dipicu dari data payrolls Amerika Serikat (AS) yang mengalahkan proyeksi.
Indeks saham MSCI Asia Pacific naik 0,3 persen pada pukul 09.59 waktu Tokyo, kenaikan ini terjadi dari penutupan terendah sejak Mei 2014. Penguatan indeks saham juga terjadi di bursa saham Jepang meski diterjang topan.
Indeks saham Jepang Nikkei menguat 1,1 persen menjadi 15.882,28 dan indeks saham Jepang Topix naik 1,2 persen menjadi 1.298,25 di awal perdagangan saham. Indeks saham Korea Selatan Kospi sedikit berubah setelah libur sejak 3 Oktober. Namun indeks saham Australia melemah 0,5 persen. Sejumlah bursa saham di Asia pun libur nasional mulai dari Singapura, Malaysia dan China.
Advertisement
Rilis data ekonomi AS mempengaruhi laju bursa saham Asia pada awal pekan. Data tenaga kerja AS bertambah 248 ribu pekerja pada bulan lalu, dan angka ini di atas proyeksi ekonomi. Tingkat pengangguran AS jatuh ke level terendah dalam enam tahun.
Hal itu membuat spekulasi ekonomi AS menjadi lebih kuat sehingga ada kekhawatiran tingkat suku bunga segera dinaikkan. Sentimen itu memicu dolar reli sejak akhir kuartal IV 2008.
"Pelaku pasar mendapatkan kabar baik dari Amerika Serikat sehingga menempatkan pasar menjadi lebih baik. Selain itu, pekan ini begitu penting dari aksi demonstrasi di Hong Kong," ujar Mark Konyn, CEO Cathay Conning Asset Management, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (6/10/2014).
Selain itu, bank sentral AS/The Federal Reserve berada di trek untuk mengakhiri program pembelian obligasinya pada bulan ini. Biaya pinjaman utama pun diperkirakan tetap rendah untuk waktu yang cukup setelah pembelian akhir. Meski demikian, setiap langkah akan tergantung pada kekuatan ekonomi.
"Data pekerjaan AS menguat menunjukkan ekonomi AS pulih lebih cepat dari antisipasi The Federal Reserve," kata David Croy, Head of Markets Research di ANZ Bank.
Sementara itu, di awal perdagangan saham, indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,1 persen menjadi 23.053.79. Para demonstran pro demokrasi memblokade kantor-kantor pemerintah, dan tidak akan mundur.
"Jika pemerintah China membubarkan mereka maka pasar pasti akan bereaksi negatif terhadap hal itu," kata Evan Lucas, Market Strategist IG Ltd.
Di pasar komoditas, harga emas turun sebanyak 0,7 persen. Harga emas turun menjadi US$ 1.185,71 per troy ounce setelah turun 1,9 persen pada 3 Oktober 2014. Harga platinum melemah 2,1 persen menjadi US$ 1.199,25 per ounce. (Ahm/)