Berau Coal Lakukan Restrukturisasi Utang

Ada dua mekanisme yang dilakukan PT Berau Coal Energy Tbk untuk restrukturisasi utang, salah satunya proposed notes exchange.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Mar 2015, 18:50 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2015, 18:50 WIB
Aksi Ambil Untung Berlanjut, IHSG Jeblok 70 Poin
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 70,57 poin ke level 4.805,61 pada perdagangan saham Selasa (18/3/2014).

Liputan6.com, Jakarta - PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) telah mencapai kesepakatan prinsip dengan sejumlah pihak untuk restrukturisasi atas surat utang/notes sekitar US$ 950 juta.

Utang jatuh tempo itu diterbitkan oleh Berau Capital Resources Pte Ltd masing-masing dengan kupon bunga 12,5 persen dengan nilai US$ 450 juta dan jatuh tempo pada 2015. Selain itu, utang jatuh tempo pada 2017 yang memiliki bunga 7,25 persen dengan nilai US$ 500 juta.

Pihak-pihak yang terlibat dalam restrukturisasi itu antara lain pihak tertentu secara agregat kurang lebih 23,7 persen dari jumlah utang atau disebut Steering Committee. Lalu ada NR Holdings Limited (NRH). The Hon Nathaniel Rothschild diketahui sebagai principal beneficiary dan penasehat-penasehatnya.

PT Berau Coal Energy Tbk memiliki dua skema dalam proses restrukturisasi ini. Pertama, lewat proposed notes exchange (PNE). Dengan mekanisme ini, induk usaha perseroan yaitu Asia Resource Minerals Plc akan menawarkan saham baru seharga 0,25 poundsterling per saham.

Total dana yang akan diraup dari rencana tersebut sekitar US$ 100 juta. Aksi korporasi ini dilakukan melalui penawaran terbuka yang dijamin oleh NRH.

Untuk melaksanakan PNE tersebut, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Pertama, Berau akan membayar surat utang sekitar US$ 118,75 juta. Dana pembayaran surat utang itu akan diperoleh dari hasil penawaran saham baru senilai US$ 100 juta dan dana kas.

Kedua, Berau juga menukar jumlah utang pokok dari 2015 dan 2017 dengan surat utang baru. Surat utang tersebut jatuh tempo Juli 2019 dan Desember 2020.

Tak hanya itu, Berau juga harus membayar sekitar US$ 23,75 juta untuk membayar jumlah pokok surat utang baru. Pembayaran itu dilakukan usai Berau mendapatkan fasilitas pinjaman bergulir sekitar US$ 50 juta.

Untuk kupon surat utang baru yang akan dibayarkan antara lain pada bulan ke 1-18 sebesar 6,75 persen terdiri dari 3 persen yang dibayarkan secara tunai dan 3,75 persen dalam bentuk payment inkind (PIK). Lalu bulan ke 19-30 dibayarkan kupon bunga sebesar 7,5 persen terdiri dari 3,5 persen yang dibayarkan secara tunai dan 4 persen dalam bentuk PIK.

Kemudian bulan ke 31-42, kupon bunga yang dibayarkan sekitar 8 persen terdiri dari 4,5 persen yang dibayarkan secara tunai dan 3,5 persen dalam bentuk PIK. Selain itu, bulan ke 43-54 dengan pembayaran kupon bunga sebesar 8,25 persen yang akan dibayarkan secara tunai. Untuk bulan-bulan berikutnya sekitar 9 persen dibayarkan secara tunai.

Kedua, mekanisme proposed equity offering (PEO) untuk restrukturisasi utang. Induk usaha PT Berau Coal Energy Tbk yaitu Asia Resources Minerals Plc akan menerbitkan saham secepat-cepatnya 27 Maret 2015.

"Pembicaraan antara Asia Resources Minerals dengan NRH mengenai proposed equity offering masih berlangsung," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), yang ditulis Minggu (22/3/2015). (Ahm/)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya