Menakar Potensi Kinerja United Tractors

PT United Tractors Tbi diperkirakan dapat mencapai penjualan alat berat menjadi 2.600 unit pada 2016.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Nov 2015, 13:47 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2015, 13:47 WIB
20151005-Pekerja-Batu-Bara
Pekerja Batu Bara (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Kinerja keuangan PT United Tractors Tbk (UNTR) hingga kuartal III 2015 dinilai mampu mengalahkan konsensus analis. Hal itu disumbangkan dari kinerja anak usahanya yaitu PT Pama Persada Nusantara (PAMA).

PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan laba naik 16,63 persen menjadi Rp 5,57 triliun hingga kuartal III 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,77 triliun. Sedangkan pendapatan bersih turun 6,16 persen menjadi Rp 38,29 triliun.

Mengutip dari riset Jumat (13/11/2015), Analis PT Sucorinvest Gani Inav Haria Chandra menuturkan perseroan membukukan laba bersih kuat dengan naik 24 persen kuartal per kuartal. Hal itu memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja selama sembilan bulan pertama 2015.

Kontribusi itu didukung dari performance anak usaha perseroan yaitu PAMA yang mencatatkan pertumbuhan laba kotor naik 28 persen kuartal per kuartal. Kinerja itu didukung dari volume produksi batu bara dan overbudden masing-masing naik 12 persen dan 13 persen kuartal per kuartal. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga membantu penguatan kinerja perseroan.

Berdasarkan laporan di situs PT United Tractors Tbk, total produksi batu bara mencapai 81,3 juta ton hingga September 2015. Sementara itu, overburden removal turun menjadi 593,1 juta bcm hingga kuartal III 2015 dari periode sama tahun sebelumnya 611 juta bcm.

Sementara itu, Komatsu hanya mencatatkan penjualan alat berat mencapai 1.799 unit hingga sembilan bulan pertama 2015. Angka ini 40 persen lebih rendah dari periode sama tahun lalu. Sektor perkebunan menyumbangkan kontribusi terburuk pada kuartal III 2015.

Dengan melihat kondisi itu, Inav memangkas target penjualan alat berat menjadi 2.200 unit dari target semula 3.482 unit. Pihaknya mengharapkan volume penjualan alat berat menjadi 2.600 unit pada 2016 dengan kontribusi utama dari sektor kontruksi.

Inav pun menaikkan target prediksi laba bersih naik 9 persen pada 2015, dan naik 19 persen pada 2016. seiring harapan kenaikan margin. Prediksi itu antara lain didukung dari performance PAMA solit dengan didukung penguatan dolar AS. Kedua, efisiensi tinggi di operasional juga mendukung kinerja perseroan ke depan. Hal itu didukung dari nilai tukar rupiah berada di level 13.500 per dolar AS pada 2016.

Rekomendasi Saham

Karena itu, Inav tetap merekomendasi beli untuk saham PT United Tractors Tbk dengan target harga baru sebesar Rp 25.000 per saham. Angka itu dengan price earning ratio 11,3 kali. Saat ini harga saham UNTR diperdagangkan dengan level harga 10,7 kali.

"Kami melihat valuasi harga saham jatuh lantaran reaksi berlebihan di pasar seiring harga komoditas tidak menarik di pasar. Hal ini tidak mencerminkan kondisi riil perusahaan karena dengan return on equity (ROE) terjaga dan kas kuat," kata Inav.

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke BEI, kas dan setara kas perseroan tercatat mencapai Rp 15,92 triliun pada 30 September 2015 dari posisi 31 Desember 2014 di kisaran Rp 10,05 triliun.

Pada sesi pertama perdagangan saham Jumat pekan ini, saham PT United Tractors Tbk naik 1,28 persen ke level Rp 17.775 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 1.879 kali dengan nilai transaksi harian Rp 23 miliar. (Ahm/Igw)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya