Pasca-Lebaran, Pedagang Sayur Raup Keuntungan di Tengah Minimnya Pesaing

Di tengah minimnya jumlah pedagang, beberapa pedagang sayur yang tetap membuka lapak justru merasakan lonjakan penjualan yang signifikan.

oleh Arfandi Ibrahim Diperbarui 03 Apr 2025, 08:00 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2025, 08:00 WIB
Salah satu pedagang sayur
Salah satu pedagang sayur yang sudah bertahun-tahun berjualan di kawasan dekat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Gorontalo (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Gorontalo - Suasana pasar sayur di Gorontalo usai Lebaran terlihat berbeda. Di tengah minimnya jumlah pedagang, beberapa pedagang sayur yang tetap membuka lapak justru merasakan lonjakan penjualan yang signifikan.

Di balik kesibukan pasca-Lebaran, ada peluang yang berhasil dimanfaatkan oleh mereka yang tetap berjualan.

Rahma, salah satu pedagang sayur yang sudah bertahun-tahun berjualan di kawasan dekat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Gorontalo, menceritakan kisahnya.

"Setiap tahun memang seperti ini. Banyak pedagang yang memilih libur setelah Lebaran, baik karena kelelahan atau pulang kampung. Jadi, saya memilih tetap buka. Alhamdulillah, dagangan saya laris manis," ujar Rahma dengan senyum lebar, Rabu (2/4/2025).

Di balik kesederhanaan lapaknya yang penuh dengan sayuran segar, Rahma mengaku keuntungan yang didapatkan kali ini lebih besar daripada hari-hari biasa.

Banyak konsumen yang datang mencari kebutuhan bahan makanan sehari-hari, terutama sayuran segar, yang sulit ditemukan di pasar karena banyaknya pedagang yang libur.

Fenomena ini bukanlah hal baru, setiap tahunnya, pasca-Lebaran selalu menghadirkan cerita pedagang pasar yang unik. Meskipun harga bahan pangan, terutama sayur-mayur, sedikit naik karena terbatasnya pasokan, permintaan justru meningkat. Cabai, bawang merah, dan tomat menjadi komoditas yang paling diburu pembeli.

"Harga sedikit naik karena pasokan terbatas, tapi tetap banyak yang beli. Kebutuhan rumah tangga tidak bisa ditunda," tambah Rahma, yang sudah berjualan di tempat tersebut lebih dari lima tahun.

Di tengah lonjakan harga ini, para pedagang yang tetap bertahan memiliki peluang untuk meraih keuntungan lebih besar dibandingkan dengan hari-hari biasa.

Rahma mengungkapkan bahwa meskipun ada kenaikan harga, konsumen tetap membeli karena kebutuhan sehari-hari mereka tetap berjalan, terutama pasca-perayaan Idul Fitri.

Sementara itu, Bachrudin Una, pengamat ekonomi mengatakan, bahwa momen pasca-Lebaran bisa menjadi kesempatan yang baik bagi pedagang untuk memaksimalkan keuntungan.

"Dalam kondisi pasar yang sepi pesaing, mereka yang mampu melihat peluang ini bisa meraih keuntungan besar," kata Bachrudin.

Namun, meski ada peluang keuntungan yang menggiurkan, masyarakat tetap diimbau untuk lebih bijak dalam berbelanja. Mempertimbangkan harga yang sesuai dengan kualitas barang menjadi hal penting.

"Hal ini harus diperhatikan agar tidak terjebak dalam lonjakan harga yang tidak wajar," ia menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya