‎Debut Perdana, Saham Cikarang Listrindo Naik Rp 120

Perusahaan bergerak di bidang pembangkit listrik, PT Cikarang Listrindo Tbk resmi menjadi emiten ke 5 tahun 2016.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 14 Jun 2016, 09:14 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2016, 09:14 WIB
IPO
Perusahaan bergerak di bidang pembangkit listrik, PT Cikarang Listrindo Tbk resmi menjadi emiten ke 5 tahun 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan bergerak di bidang pembangkit listrik, PT Cikarang Listrindo Tbk resmi menjadi emiten ke 5 tahun 2016. ‎Cikarang Listrindo dicatatkan dengan kode emiten POWR.

Pada ‎perdagangan saham perdana, saham POWR dibuka pada level Rp 1.620 atau naik Rp 120. Sementara, harga saham yang ditawarkan sebesar Rp 1.500 per saham.

Saham perseroan sempat berada pada level tertinggi Rp 1.645 dan terendah Rp 1.500. Saham perseroan ditransaksikan dengan frekuensi 189 kali dan volume 125 ribu lot. Nilai transaksi pada perdagangan saham mencapai Rp 20 miliar.

Cikarang Listrindo menawarkan saham ke publik sebanyak 1,60 miliar saham. Saham perseroan yang tercatat sebanyak 14,47 miliar saham. Jadi, total saham yang tercatat sebanyak 16,08 miliar saham.

Dari aksi korporasi ini, total dana yang diraih dari penawaran saham sebanyak Rp 2,41 triliun. Sementara kapitalisasi pasar yang tercipta Rp 24,13 tri‎liun.

Rencananya, sebanyak 70 persen dana yang diraih digunakan untuk ‎meningkatkan kapasitas pembangkit listrik dengan tenaga gas, uap, dan batu bara. Sisanya digunakan untuk modal kerja untuk mendukung operasi perusahaan.

Cikarang Listrindo menorehkan kinerja yang cukup positif di 2015 kemarin. Perseroan mencetak pendapatan US$ 574,89 juta pada 2015 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 544,70 juta. Sedangkan laba bersih periode berjalan turun menjadi US$ 80,01 juta pada 2015.

Pemegang saham perseroan setelah IPO dan employee stock allocation (ESA) antara lain PT Udinda Wahanatama sekitar 32,73 persen, PT Brasali Industri Pratama sebesar 28,63 persen, PT Pentakencana Pakarperdana sebesar 28,63 persen, publik sekitar 9,79 persen dan ESA sekitar 0,30 persen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya