Liputan6.com, Tokyo - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal itu didorong kepercayaan diri investor seiring data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang optimistis. Kepercayaan investor ini di tengah ketegangan usai Korea Utara luncurkan rudal.
Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik tipis 0,1 persen. Sepanjang Agustus 2017, indeks saham acuan regional tersebut sudah menguat 0,6 persen. Penguatan indeks saham MSCI Asia Pasifik didorong indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,6 persen, menuju ke level terbaiknya dalam dua minggu ini.
Indeks saham Jepang Topix mendaki 0,5 persen. Indeks saham Australia menguat 0,3 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi sedikit berubah.
Advertisement
Baca Juga
Penguatan bursa saham Asia tersebut didorong dari bursa saham AS atau wall street menguat pada perdagangan Rabu waktu setempat. Hal itu lantaran ekonomi AS yang direvisi naik tiga persen pada kuartal II 2017. Pertumbuhan ekonomi didorong belanja konsumen dan investasi bisnis yang kuat.
Data ekonomi AS itu membantu mengalihkan pasar dari ketegangan di semenanjung Korea dan mengangkat dolar AS. Di pasar uang, indeks dolar AS turun tipis ke level 92,92. Dolar AS melambung ke 110,43 per yen. Sedangkan euro melemah ke level US$ 1,189. Penurunan euro ini terbebani oleh spekulasi bank sentral Eropa.
"Pertemuan bank sentral Eropa akan dimulai pekan depan, dan ada peningkatan risiko intervensi verbal dari Mario Draghi," ujar Analis Deutsche Bank George Saravelos seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (31/8/2017).
Di pasar komoditas, harga minyak naik seiring banjir dan kerusakan dari Badai Harvey. Hal ini mengingat seperempat kapasitas kilang AS tutup sehingga membatasi permintaan minyak mentah.
Sedangkan harga emas dalam kondisi terkendali di kisaran US$ 1.308,01 per ounce. Kenaikan dolar AS cukup menekan harga emas pada perdagangan sebelumnya.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: