Merosot 25,7 Persen, Indosat Raup Pendapatan Rp 16,76 Triliun

PT Indosat Tbk (ISAT) membukukan pendapatan turun sepanjang sembilan bulan pertama 2018.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Okt 2018, 20:41 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2018, 20:41 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) membukukan pendapatan turun sepanjang sembilan bulan pertama 2018. Hal ini didorong jumlah pelanggan yang merosot.

Berdasarkan keterangan perseroan yang disampaikan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (30/10/2018), PT Indosat Tbk catatkan pendapatan turun 25,7 persen dari Rp 22,56 triliun hingga akhir September 2017 menjadi Rp 16,76 triliun hingga akhir September 2018.

Hal itu mendorong laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi merosot 47,9 persen menjadi Rp 5,15 triliun hingga September 2018 dari posisi September 2017 sebesar Rp 9,90 triliun.

Selain itu, PT Indosat Tbk membukukan penurunan pelanggan 33,9 persen sepanjang sembilan bulan 2018 menjadi 64,1 juta pelanggan dari periode sama tahun sebelumnya 97 juta pelanggan.

Rincian pelanggan perseroan antara lain pelanggan prabayar turun 34,6 persen dari 95,8 juta pelanggan menjadi 62,6 juta pelanggan, pascabayar naik 25 persen dari 1,2 juta pelanggan menjadi 1,5 juta pelanggan. Selain itu, ARPU blended atau pendapatan per pelanggan turun dari Rp 21.200 menjadi Rp 16.700.

PT Indosat Tbk tetap berharap optimistis dan melihat peluang jangka panjang dalam kondisi pasar dengan basis pelanggan yang lebih loyal. 

Serta tingkat chum lebih rendah sehingga akan memberikan marjin lebih tinggi di masa yang akan datang.Ekspansi jaringan di luar Jawa saat ini sesuai jadwal, penggelaran jaringan 4G di tiga provinsi dari rencana lima provinsi telah rampung.

 

Chris Kanter Resmi Jadi Dirut Indosat Ooredoo

Chris Kanter
Chris Kanter, Dirut Indosat Ooredoo. (Foto: Indosat Ooredoo)

Sebelumnya, sepeninggal Joy Wahyudi sebagai Direktur Utama (Dirut) Indosat Ooredoo, posisinya kini akhirnya resmi dialihkan ke Chris Kanter.

Pengangkatan Chris Kanter sebagai Dirut Indosat Ooredoo ditetapkan dalam Dewan Direksi dan Dewan Komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung di Jakarta pada Rabu 17 Oktober 2018.

RUPSLB juga menyetujui pengangkatan Eyas Naif Assaf dan Arief Musta’in sebagai Direktur Perseroan.

Selain itu RUPSLB menerima pengakhiran masa jabatan Joy Wahjudi, sebagai Direktur Utama Perseroan serta Caba Pinter dan Herfini Haryono, sebagai Direktur Perseroan.

Chris Kanter sebelumnya merupakan Komisaris Indosat Ooredoo sejak 2010 hingga 2018.

Ia adalah pengusaha Indonesia dan pemimpin di komunitas bisnis, yang berada di lini depan agenda reformasi ekonomi nasional di Indonesia.

Chris Kanter memiliki berbagai pengalaman di industri telekomunikasi, pemerintahan dan dunia bisnis serta organisasi, di antaranya Kadin.

Pengalaman ekstensif yang dimiliki Chris Kanter dari berbagai forum nasional serta internasional diharapkan akan mendukung Chris dalam memimpin pelaksanaan strategi perusahaan yang telah disiapkan oleh manajemen untuk memasuki era baru Indosat Ooredoo menjadi perusahaan telekomunikasi Indonesia yang terdepan.

Pada rapat ini, Perseroan juga mengangkat Hilal Suleiman Malawi, Andrew Tor Oddvar Kvalseth dan Ahmad Abdulaziz A A Al-Neama, sebagai komisaris perseroan serta menerima pengakhiran masa jabatan Ajay Bahri, Damian Philip Chappell, dan Chris Kanter sebagai komisaris perseroan.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya