Transaksi Perdagangan Rp 11,5 Triliun, IHSG Tergelincir 35,74 Poin

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah usai libur Natal 2018.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Des 2018, 16:22 WIB
Diterbitkan 26 Des 2018, 16:22 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Hal itu terjadi di tengah aksi beli investor asing di pasar regular.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (26/12/2018), IHSG merosot 35,74 poin atau 0,58 persen ke posisi 6.127,85. Indeks saham LQ45 melemah 0,92 persen ke posisi 980,05. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Sebanyak 257 saham melemah sehingga menekan IHSG. 160 saham menguat dan 118 saham diam di tempat. Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.144,60 dan terendah 6.094,41.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 333.816 kali dengan volume perdagangan saham 15,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,5 triliun. Investor asing beli saham Rp 37,01 miliar di pasar regular. Posisi rupiah berada di kisaran Rp 14.591 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor tambang naik 0,05 persen, sektor saham industri dasar mendaki 0,17 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,17 persen.

Sektor saham aneka industri merosot 2,82 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham pertanian susut 2,17 persen dan sektor saham konstruksi tergelincir 1,69 persen.

Saham-saham yang bukukan top gainers antara lain saham PEHA melonjak 50 persen ke posisi Rp 1.800 per saham, saham HDFA mendaki 34,92 persen ke posisi Rp 170 per saham, dan saham NOBU menanjak 21,95 persen ke posisi Rp 1.000 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PNSE merosot 25 persen ke posisi Rp 900 per saham, saham RODA susut 24,89 persen ke posisi Rp 338 per saham, dan saham GLOB merosot 24,82 persen ke posisi Rp 515 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Korea Selatan Kospi susut 1,31 persen, indeks saham Thailand merosot 0,07 persen, indeks saham Shanghai melemah 0,26 persen.

Selain itu, indeks saham Singapura tergelincir 1,31 persen, indeks saham Taiwan melemah 0,50 persen. Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,89 persen. Sedangkan indeks saham Hong Kong Hang Seng libur.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, IHSG melemah didorong minimnya sentimen positif dari dalam negeri. Sedangkan dari luar negeri, sebagian lembaga pemerintahan AS alami shutdown, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengkritik pimpinan the Federal Reserve Jerome Powell.

"Sentimen kenaikan suku bunga the Federal Reserve dan pasar di beberapa negara libur," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

IHSG Melemah di Awal Sesi Perdagangan

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Karena hal tersebut, Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, usai libur natal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah dipicu aksi jual saham yang dilakukan investor.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu 26 Desember 2018, IHSG merosot 36,94 poin atau 0,6 persen ke posisi 6.126,65. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG tergelincir 42,03 poin atau 0,68 persen ke posisi 6.121,55.

Indeks saham LQ45 susut 1,2 persen ke posisi 989,17. Seluruh indeks saham acuan tertekan, dengan indeks Sri-Kehati yang memimpin pelemahan 1,27 persen.

Sebanyak 123 saham melemah sehingga menekan IHSG. 44 saham menguat dan 113 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.127,63 dan terendah 6.101,33.

Total frekuensi perdagangan saham 14.468 kali dengan volume perdagangan 551,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 272,3 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 37,1 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.603.

Seluruh sektor saham tertekan, dengan pelemahan tertinggi pada sektor saham aneka industri  yang tergelincir 1,95 persen. Disusul sektor saham manufaktur melemah 1,36 persen dan sektor saham konsumen merosot 1,35 persen.

Saham-saham yang catatkan top losers antara lain saham MERK merosot 20 persen ke posisi Rp 4.8580 per saham, saham BIKA tergelincir 16 persen ke posisi Rp 210 per saham, dan saham LCGP susut 10,45 persen ke posisi Rp 120 per saham.

Sementara saham-saham yang berhasil menguat (top gainers) antara lain saham HDFA menguat 31,75 persen menjadi Rp 166 per saham, kemudian saham TIRA melonjak 24,67 persen ke posisi Rp 374 per saham, saham SSTM naik 15,38 persen menjadi 450 per saham serta saham GLOB menanjak 15,33 persen ke posisi Rp 790 per saham. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya