Liputan6.com, Jakarta - Usai libur natal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah dipicu aksi jual saham yang dilakukan investor.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu(26/12/2018), IHSG merosot 36,94 poin atau 0,6 persen ke posisi 6.126,65. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG tergelincir 42,03 poin atau 0,68 persen ke posisi 6.121,55.
Indeks saham LQ45 susut 1,2 persen ke posisi 989,17. Seluruh indeks saham acuan tertekan, dengan indeks Sri-Kehati yang memimpin pelemahan 1,27 persen.
Advertisement
Sebanyak 123 saham melemah sehingga menekan IHSG. 44 saham menguat dan 113 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.127,63 dan terendah 6.101,33.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham 14.468 kali dengan volume perdagangan 551,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 272,3 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 37,1 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.603.
Seluruh sektor saham tertekan, dengan pelemahan tertinggi pada sektor saham aneka industri yang tergelincir 1,95 persen. Disusul sektor saham manufaktur melemah 1,36 persen dan sektor saham konsumen merosot 1,35 persen.
Saham-saham yang catatkan top losers antara lain saham MERK merosot 20 persen ke posisi Rp 4.8580 per saham, saham BIKA tergelincir 16 persen ke posisi Rp 210 per saham, dan saham LCGP susut 10,45 persen ke posisi Rp 120 per saham.
Sementara saham-saham yang berhasil menguat (top gainers) antara lain saham HDFA menguat 31,75 persen menjadi Rp 166 per saham, kemudian saham TIRA melonjak 24,67 persen ke posisi Rp 374 per saham, saham SSTM naik 15,38 persen menjadi 450 per saham serta saham GLOB menanjak 15,33 persen ke posisi Rp 790 per saham.
Prediksi IHSG
Usai perayaan Natal, Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal melaju positif pada perdagangan saham Rabu pekan ini (26/12/2018). IHSG berpotensi menguat di rentang support dan resistance pada level 6.002-6.335.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, tren kenaikan IHSG memang sudah sedikit berkurang jika dibandingkan sejak Oktober 2018 ini.
Baca Juga
Sentimen global juga sedang tidak mendukung seperti kenaikan suku bunga acuan the Fed maupun ancaman tutup pemerintahan (government shutdown) dari Amerika Serikat (AS).
Meski demikian, Reza mengungkapkan, IHSG bisa saja berbalik menguat setelah libur Natal 2018 ini.
"Jadi bisa saja IHSG mengesampingkan semua sentimen itu seperti yang terjadi pada tahun lalu. Saat itu, posisi IHSG di level 6.030-6.050 di awal Desember, dan ditutup di level 6.355 di akhir tahun. Terjadi kenaikan 300-an poin di bulan Desember," ujarnya di Jakarta.
Adapun pada hari ini, Reza memprediksi IHSG menjulang positif dengan diperdagangkan pada level 6.174-6.217.
Advertisement